Pengembangan Teknologi Informasi Dalam Mengimbangi Ketatnya Persaingan

Artikel Al Mizan
Media Universitas Pasundan
No. 150/Edisi November 2014
Oleh : Caca E. Supriana, S.Si.,MT.


Pendahuluan
Tulisan ini berkaitan dengan tema sentral menyiapkan generasi tangguh dalam menghadapi era persaingan di tahun 2021 yang membahas hasil pendidikan perguruan tinggi yaitu lulusannya yang mampu bersaing di pasar kerja. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah : bagaimana menghasilkan lulusan yang berkualitas yang mampu memanfaatkan serta mengembangkan teknologi informasi untuk dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya ?, pembahasan akan fokus pada proses pendidikan di perguruan tinggi serta kaitannya dengan pengembangan teknologi informasi.


Pembahasan
Apakah teknologi informasi itu ?, secara umum teknologi informasi adalah pengaplikasian dari komputer dan peralatan komunikasi untuk menyimpan, mengambil, menyampaikan serta memanipulasi data khususnya untuk kepentingan bisnis dan enterprise (perusahaan atau firma). Pemanfaatan teknologi informasi secara masif dalam setiap bidang kehidupan khususnya yang berhubungan dengan bidang pekerjaan di sektor bisnis dan enterprise telah mengubah banyak hal serta mempunyai efek terhadap kebutuhan sektor bisnis dan enterprise terhadap tenaga kerja yang dibutuhkan.
 Dampak atau pengaruh dari pemanfaaatan teknologi informasi di sektor bisnis dan enterprise, antara lain adalah level hierarki organisasi menjadi lebih rata (flat) dimana hal ini disebabkan oleh penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan produktivitas, peningkatan kontrol dan berkurangnya kebutuhan tenaga kerja (yang telah digantikan oleh teknologi informasi) yang berakibat berkurangnya kebutuhan karyawan di organisasi. Berkurangnya kebutuhan tenaga kerja, khususnya pekerjaan yang bersifat klerikal digantikan oleh kebutuhan tenaga ahli, knowledge worker yang mempunyai spesialisi dalam pemanfaatan teknologi informasi.
Kebutuhan tenaga kerja di banyak organisasi yang memanfaatkan teknologi informasi menimbulkan kebutuhan akan ahli di bidang pengelolaan teknologi informasi organisasi, e-commerce,  sistem pengambilan keputusan, intelligent systems dan lain-lain, unit-unit yang mempunyai dampak signifikan dalam struktur sebuah organisasi khususnya yang berada dibawah top management. Organisasi yang memanfaatkan teknologi informasi seperti penggunaan Internet Web dapat meningkatkan kemampuan kompetisi organisasi tersebut serta menghasilkan keuntungan yang pada akhirnya akan menimbulkan kebutuhan baru seperti perubahan struktur organisasi dan tenaga ahli, khususnya dalam pengelolaan informasi.
 Kebutuhan akan tenaga ahli, khususnya dalam pengelolaan informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi memerlukan orang yang bukan hanya mampu memanfaatkan teknologi informasi tetapi juga mampu mengembangkannya. Tenaga ahli di bidang pengelolaan informasi akan menjadi sumber daya manusia (dalam bidang informatika) yang tangguh, yang akan mendukung proses pencapaian tujuan organisasi.
Pendidikan di bidang informatika atau ilmu komputer akan menghasilkan lulusan yang secara umum dibagi menjadi 2 (dua) jenis sumber daya manusia yaitu IT (Information Technology) Worker dan IT Enable Worker. IT Worker adalah orang yang memiliki kompetensi dan keahlian khusus untuk melahirkan karya cipta atau inovasi di bidang informatika, seperti : program, aplikasi, algoritma, perangkat keras, metodologi, pendekatan implementasi dan lain-lain. IT Enable Worker  adalah mereka yang memiliki keterampilan dalam menggunakan atau meng-utilisasi teknologi informasi untuk membantu dan menunjang aktifitas ditempat mereka bekerja. Perguruan tinggi adalah lembaga yang menghasilkan IT Worker sementara lembaga kursus formal atau badan pendidikan informal menghasilkan IT Enable Worker.
            Perguruan tinggi, lebih spesifik lagi jurusan teknik informatika atau ilmu komputer yang menghasilkan IT worker memiliki kepentingan dengan pemanfaatan serta pengembangan teknologi informasi dalam proses pendidikan mahasiswanya. Jurusan teknik informatika harus memiliki visi dan misi yang jelas, berkaitan dengan tujuan pendidikan, proses pendidikan, pemanfaatan serta pengembangan teknologi informasi serta spesifikasi lulusan yang ingin dihasilkan. Visi dan misi ini bersifat unik untuk jurusan informatika yang berbeda dengan jurusan teknik informatika di perguruan tinggi lain dan mempunyai nilai tambah di pasar kerja serta menjadi masukan untuk kurikulum yang disusun.
            Kurikulum dari jurusan teknik informatika atau ilmu komputer merupakan ilmu serta materi yang akan diajarkan kepada mahasiswa yang dikelompokan dalam kuliah-kuliah tertentu yang mengacu pada visi dan misi jurusan. Isi kurikulum bersifat umum dan fleksibel, memberikan panduan yang jelas kepada dosen dalam proses perkuliahan akan tetapi tetap memberikan ruang untuk memberikan materi mengenai perkembangan teknologi informasi terkini serta trend ke depan. Salah satu tujuannya adalah memberikan wawasan yang luas akan teknologi informasi kepada mahasiswa.
             Proses perkuliahan yang merupakan pelaksanaan kurikulum jurusan akan melibatkan dosen dan mahasiswa. Bagaimana dosen dan mahasiswa dapat dengan baik melaksanakan kurikulum yang telah disusun ?, untuk dapat menghasilkan produk yang bagus maka diperlukan proses yang baik serta bahan baku yang bagus pula, untuk dapat menghasilkan produk atau lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, tidak cukup hanya memiliki kurikulum yang baik, tetapi juga diperlukan mahasiswa serta dosen yang juga baik. Mahasiswa yang terlibat dalam proses perkuliahan merupakan mahasiswa hasil seleksi yang sebaiknya memiliki kemampuan belajar yang baik. Dosen yang melaksanakan proses perkuliahan adalah dosen yang bukan hanya menjadi presenter materi di kelas tetapi juga menjadi asesor perkuliahan, sumber ilmu serta materi pengajaran (yang akan memperkaya kurikulum) serta mampu memberi teladan yang baik, khususnya dalam peri laku serta pengembangan keilmuan.


           
Menurut Bloom (1956), pendidikan khususnya pendidikan tinggi dibagi menjadi tiga bidang yaitu cognitive, psychomotor dan affective. Proses perkuliahan di jurusan teknik informatika juga memanfaatkan tiga bidang ini, khususnya berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi. Cognitive yaitu mental skills (Knowledge), yaitu keterampilan intelektual yang diajarkan oleh dosen dalam perkuliahan serta diketahui dan dipahami oleh mahasiswa. Lulusan yang dihasilkan akan memiliki dasar ilmu serta konsep yang kuat dalam pemanfaatan serta pengembangan teknologi informasi. Lulusan yang dihasilkan juga dididik terutama untuk menyadari perkembangan berkelanjutan dari teknologi informasi dan memiliki kesadaran untuk belajar seumur hidup (lifelong learning).
            Selanjutnya adalah bidang Psychomotor yaitu manual atau physical skills (Skills), yaitu keterampilan sebagai bentuk pelaksanaan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa yang merupakan hasil dari pengajaran dan pengembangan keterampilan. Keterampilan yang diajarkan akan lebih tertuju pada hard skills, keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi. Keterampilan yang akan menjadi bekal untuk lulusan perguruan tinggi dalam menggunakan, merancang, membangun, memperbaiki serta merawat aspek-aspek yang terkait dengan teknologi informasi di tempat kerja.
            Bidang yang terakhir dalam proses perkuliahan adalah Affective yaitu emotional areas (Attitude), yaitu perilaku yang menyertai keterampilan mahasiswa khususnya berhubungan dengan soft skills yang lebih mengarah ke dukungan terhadap hubungan antar manusia, misalnya penerimaan, respon dan sikap menghargai. Penguasaan lulusan perguruan tinggi terhadap teknologi informasi saja tidak cukup jika tidak disertai dengan peri laku lulusan yang mendukung diterimanya lulusan tersebut di lingkungan kerja. Peri laku yang baik seperti jujur, komunikasi personal, kemampuan analisis, motivasi, berpikir kreatif, bekerja sama dengan orang lain dan lain-lain akan sangat diutamakan sebelum penguasaan teknologi informasi seperti kesadaran akan trend teknologi informasi, sistem operasi, konsep perangkat keras, basis data dan lain-lain. Zhang (2012) misalnya memberi nilai 4,62 (dari skala 5) untuk kejujuran/integritas dibandingkan dengan penguasaan basis data yang bernilai 3,92 berdasarkan survey terhadap 348 manager teknologi informasi. Peri laku yang baik akan memberikan keuntungan signifikan dalam persaingan kerja.

Penutup
            Proses perkuliahan yang mencakup bidang pengetahuan, keterampilan dan peri laku ini diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu bukan hanya memanfaatkan teknologi informasi tetapi juga mampu mengembangkan teknologi informasi sehingga lulusan dapat memenangkan persaingan di pasar kerja. Lulusan yang berkualitas yang dihasilkan oleh pergururuan tinggi, dalam jangka pendek mungkin masih mengikuti kebutuhan pasar khususnya berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi, akan tetapi dalam jangka panjang (tentunya dengan perbaikan terus menerus dalam visi & misi, kurikulum serta proses pendidikan dan pendukungnya) maka diharapkan lulusan ini akan mampu membentuk pasar kerja baru di bidang teknologi informasi dan pemanfaatannya yang akan memperluas kebutuhan IT worker.

Sumber Pustaka :
a.       Bloom, Benjamin, (1956) : Taxonomy of Educational Objectiveshttp://www.bloomstaxonomy.org/, diakses tanggal 05-04-2014.
b.      Peranan Strategis SDM Informatika, APTIKOM.
c.       Supriana, Caca E., “Perancangan Skills Inventory Mahasiswa di Perguruan Tinggi”, Tesis STEI ITB, 2014.
d.      Turban, Efraim dkk., “Information Technology for Management : Transforming Business in Digital Economy”, 3rd Edition, Wiley, 2004.

e.       Zhang, Aimao., “Peer Assesment of Soft Skills and Hard Skills”, Journal of Information Technology Education : Research,  Volume 11, 2012.



Comments