Agatha Christie : And Then There Were None

And Then There Were None

And Then There Were None (Bahasa Indonesia) terbitan Gramedia

Salah satu penulis favorit saya adalah Agatha Christie, saya ucapkan banyak terima kasih pada TVRI yang telah memperkenalkan beliau. Kenapa TVRI ? karena tahun 80an hanya ada 1 stasiun TV di republik tercinta ini yaitu TVRI dan salah satu tayangan yang saya tonton adalah drama TV (buatan Indonesia) yang merupakan adaptasi dari karya beliau berjudul ’10 Anak Negro’, cukup menegangkan untuk anak SD seumuran saya dan membuat penasaran, siapa sih Agatha Christie ?, sejak saat itu saya mulai membaca novel-novel misteri beliau khususnya yang tokoh jagoannya adalah Hercule Poirot, detektif jenius dari Belgia. Tapi novel paling favorit saya tetap 10 Anak Negro atau judul aslinya ‘And Then There Were None’.

Agatha Christie atau Dame Agatha Mary Clarissa Christie, Lady Mallowan, DBE (15 September 1890 - 12 Januari 1976) adalah seorang novelis Inggris, penulis cerita pendek dan dramawan. Dia juga menulis enam roman dengan nama Mary Westmacott, tetapi ia paling dikenal untuk 66 novel detektif dan 14 koleksi cerita pendek yang ia tulis di bawah namanya sendiri, yang sebagian besar berkisar pada pekerjaan investigasi karakter seperti Hercule Poirot, Jane Marple, Parker Pyne, Harley Quin / Mr Satterthwaite dan Tommy dan Tuppence Beresford.

And Then There Were None’ adalah novel karya Agatha Christie yang secara luas dianggap karya paling jenius dan dijelaskan oleh beliau sebagai karya yang paling sulit untuk ditulis. Pertama kali diterbitkan di Inggris oleh Collins Crime Club pada 6 November 1939 sebagai Ten Little Negro, merujuk pada yang lagu blackface, yang berfungsi sebagai titik plot utama dari novel tersebut. Edisi Amerika tidak dirilis sampai Desember 1939 dengan judul diubah menjadi ‘And Then There Were None’. Di Amerika diadaptasi dan dicetak ulang kembali dengan judul ‘Ten Little Indians’.

Dalam novel ini, sekelompok orang yang tidak memiliki hubungan diundang datang ke sebuah pulau dengan berbagai alasan yang berbeda, misalnya tawaran pekerjaan atau untuk menikmati liburan musim panas atau untuk bertemu dengan teman-teman lama. Semua undangan pernah terlibat dalam kematian dari manusia lain tapi entah bagaimana dapat lolos dari sanksi hukum. Para tamu dan pegawai kemudian dituduh dengan kejahatan mereka dengan rekaman gramofon setelah makan malam pertama dan diberitahu bahwa mereka telah dibawa ke pulau itu untuk membayar tindakan mereka di masa lalu. Mereka adalah satu-satunya orang di pulau itu dan tidak dapat melarikan diri karena jarak dari daratan dan cuaca buruk, namun secara bertahap sepuluh undangan tersebut dibunuh satu persatu, dengan cara yang tampaknya paralel dengan sepuluh kematian dalam sajak ‘10 anak negro’. Tidak ada orang lain yang tampaknya dibiarkan hidup di pulau tersebut, dimana sebuah pengakuan diakhir novel, pembaca akan mengetahui bagaimana pembunuhan terjadi dan siapa yang bertanggung jawab. Cerita yang berbeda dengan novel Agatha Christie yang lain, yang umumnya memiliki struktur cerita yang cenderung lambat, banyak perbincangan serta sangat sedikit ‘aksi’. Novel ini sangat cocok untuk pembaca pemula yang ingin mengenal karya-karya Agatha Christie, seperti dalam iklannya : ini adalah novel detektif tanpa detektif !, semua tokoh adalah tersangka dan pembaca akan sulit menebak sang pembunuh sebelum selesai membaca habis novelnya.


BBC baru saja membuat ulang cerita ‘And Then There Were None’ menjadi sebuah mini seri (3 film) yang disiarkan Desember ini. Mini seri ini dibintangi oleh antara lain Aidan Turner (bintang The Hobbit Trilogy, jadi salah satu dwarf bernama Kili), Sam Neill (paling di kenal di film Jurassic Park dan Jurassic Park III) dan Charles Dance (bintang gaek Inggris yang pertama kali saya tonton di film Alien 3, terakhir membintangi film The Imitation Game). Adaptasi keren !, saya sangat sarankan baca dulu novelnya baru tonton filmnya ya, selamat libur akhir tahun !  

Tokoh-tokoh dalam mini seri 'And Then There Were None' (2015) buatan BBC Inggris

Comments

Post a Comment