Surealisme

Surealisme

Surealisme adalah gerakan budaya yang dimulai pada awal 1920-an yang memiliki tujuan untuk "membuat kondisi yang tidak bertentangan antara mimpi dan kenyataan". Seniman dicat mengerikan, adegan tidak masuk akal dengan presisi fotografi, menciptakan makhluk aneh dari benda sehari-hari dan teknik melukis progresif yang memungkinkan mengekspresikan diri sang seniman. Karya surealis penuh dengan unsur kejutan, penjajaran tak terduga dan tidak sejajar, banyak seniman surealis dan penulis menganggap pekerjaan mereka sebagai ekspresi gerakan filosofis pertama dan dengan karya-karya yang menjadi artefak. André Breton adalah pemimpin gerakan ini yang secara eksplisit menyatakan bahwa surealisme adalah gerakan revolusioner. Surealisme berkembang selama Perang Dunia I dan berpusat di Paris. Dari tahun 1920 dan seterusnya, gerakan menyebar ke seluruh dunia, akhirnya mempengaruhi seni visual, sastra, film, dan musik dari berbagai negara dan bahasa, serta pemikiran dan praktek politik, filsafat, dan teori sosial.

Salah satu lukisan yang memperkenalkan saya pada aliran surealisme adalah  lukisan yang mungkin paling terkenal yaitu ‘The Persistence of Memory’ karya Salvador Dalí (1904-1989), seorang tokoh surealis pelukis Spanyol kelahiran Figueres, Catalonia, Spanyol. Dalí, yang sangat mudah dikenal dengan kumisnya yang antik (panjang & tajam) adalah pelukis yang sangat imajinatif dan juga menikmati terlibat dalam perilaku yang tidak biasa dan heboh. Cara eksentrik dan tindakan publiknya lebih menarik perhatian lebih dari karya seninya, yang hanya membuat harga lukisannya menjadi semakin mahal.

The Persistence of Memory karya Salvador Dali. Banyak yang menyebutkan
bahwa lukisan ini diilhami oleh Teori Relativitas dari Albert Einstein,
padahal menurut Dali, dia mendapat ide lukisan ini dari keju yang meleleh. 

Tak hanya mempengaruhi aliran lukisan, masa modern dimana hampir setiap orang memiliki kamera, aliran ini mendapat dukungan dari kemajuan teknologi fotografi. Salah satu artis yang memanfaatkan kamera ini adalah Laurent Rosset, yang karya-karyanya dibawah ini membuat kita merenung, bukan hanya aneh sekaligus indah tetapi memperlihatkan betapa sendiri, kecil dan tidak berartinya kita di alam raya yang maha besar ini. 

Waktu bisa menjadi sahabat, bisa menjadi musuh tergantung bagaimana kita
memanfaatkannya atau menyia-nyiakannya.

Kita hanya sebutir debu di alam raya yang maha luas.

Perjalanan hidup yang penuh ketidak pastian, akan sangat berarti jika dilalui
bersama orang tercinta.

Comments