Jalan Asia-Afrika Bandung



Jalan Asia-Afrika jauh sebelumnya memiliki nama Groote Postweg atau Jalan Raya Pos. Jalan merupakan ruas protokol tertua di Kota Bandung. Nama itu juga mengikuti fungsi dan keberadaan Gedung Raya Pos atau Kantor Pos Besar dari zaman kolonial. Jalan dibangun bersamaan dengan proyek jalan Anyer-Panarukan yang menghubungkan jalur pos antar kota di Pulau Jawa sepanjang 1.000 kilometer. Pal atau titik 0 Kilometer Bandung juga berada di jalan ini. Titik nol kerap dikaitkan dengan pusat atau awal mula perkembangan kota, di mana pemindahan pemerintahan Bandung yang berada di wilayah Krapyak atau Dayeuh Kolot, dipindahkan ke wilayah ini pada tahun 1810 mengikuti jalan yang sedang dibangun. Juga lokasi dekat dengan Sungai Cikapundung sebagai sumber air pembangunan kota.


Dulu di KM 0 Bandung, Marschalk Herman Willem Daendles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda menancapkan tongkatnya saat melintasi Bandung sewaktu membangun ruas Anyer-Panarukan 1808-1811. Lokasi KM 0 berada di depan Kantor Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Barat,tak jauh dari Hotel Savoy Homann dan Prama Grand Preanger. Mulai dari kawasan simpang lima ke Jalan Asia-Afrika bertaburan gedung-gedung peninggalan kolonial dan boleh dibilang pusat Kota Tua yang ada di Bandung. Pertama, gedung Kantor Pos Besar yang berada di pertigaan Jalan Asia-Afrika dan Jalan Banceuy.  Gaya arsitektur gedung art deco masih terpelihara utuh. Gedung itu mulai dibangun pada 1863 hingga renovasi pada 1928 karya arsitek J van Gendt. Bangunan berfungsi sebagai Posten Telegraf Kantoor atau Kantor Pos dan Telegraf.


Kantor PLN atau Gebeo yang merupakan karya Gmelig Meyling. Di deretan mulai dari Kantor PLN hingga pertigaan Jalan Banceuy banyak gedung-gedung tua yang masih terpelihara, seperti Gedung Nedhandel NV, Gedung Jiwasaraya, dan Gedung yang sekarang ditempati oleh Bank Mandiri. Ke arah Jalan Sudirman terdapat toko zaman dulu yang bernama Dezon. Daftar itu masih ditambah dengan bangunan megah bekas toko serba ada, Toko de Vries. Sekarang dimiliki oleh Bank OCBC NISP. Lalu ada Hotel Prama Grand Preanger, Savoy Homann Bidakara Hotel yang menjadi tempat menginapnya anggota delegasi KAA 1955, dan di simpang lima dekat belokan Jalan Karapitan ke Jalan Asia-Afrika ada gedung Singer dan bekas apotik De Voor Zorg. (Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com)

Jalan Asia Afrika menjelang malam, Sabtu 12 Mei 2018 .. hujan deras nih

... pemandangan ke arah alun-alun Bandung dan Mesjid Agung 

Bank OCBC NISP, dulunya Toko De Vries

Suasana tempat makan-makan di jalan Cikapundung Barat

makan Sate Padang pak Datuk ... nyam nyam !

... beli lamang juga

nih penampakan lamangnya .. gurih banget deh

Hotel Savoy Homann di foto pagi hari

... pagi-pagi hari Minggu masih sepi

selfie dulu ... :-)

Comments

Post a Comment