Bebras Indonesia : Seminar Pengenalan Computational Thinking dan Kurikulum K-12 Informatika



Apa itu Bebras ? Bebras pertama kali digelar di Lithuania (www.bebras.org), merupakan aktivitas ekstra kurikuler yang mengedukasi kemampuan problem solving dalam informatika dengan jumlah peserta terbanyak di dunia. Siswa peserta akan mengikuti kompetisi bebras di bawah supervisi guru, yang dapat mengintegrasikan tantangan tersebut dalam aktivitas mengajar guru. Kompetisi ini dilakukan setiap tahun secara online melalui komputer. Yang dilombakan dalam kompetisi adalah sekumpulan soal yang disebut Bebras Task. Bebras Task disajikan dalam bentuk uraian persoalan yang dilengkapi dengan gambar yang menarik, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami soal. Soal-soal tersebut dapat dijawab tanpa perlu belajar informatika terlebih dahulu, tapi soal tersebut sebetulnya terkait pada konsep tertentu dalam informatika dan computational thinking. Bebras task sekaligus menunjukkan aspek informatika dan computational thinking.

Kompetisi Bebras didirikan di negara Lithuania oleh Prof. Valentina Dagiene dari University of Vilnius pada tahun 2004. Bebras adalah istilah dalam bahasa Lithuania untuk “beaver” (“berang-berang”). Bebras dipilih sebagai simbol tantangan (challenge), karena hewan beaver berusaha keras untuk mencapai target secara sempurna dalam aktivitasnya sehari-hari. Mereka membuat bendungan dari ranting-ranting pohon di sungai atau aliran air dan membuat rumahnya sendiri. Kompetisi ini disebut Bebras untuk menunjukkan kerja keras dan kecerdasan diperlukan di dalam kehidupan. Kompetisi Bebras dilaksanakan setiap tahun. Negara yang sudah berpartisipasi mengikuti Bebras ada 50 negara, belum termasuk Indonesia. Pada tahun 2015, jumlah peserta yang mengikuti Bebras mencapai 1,3 juta siswa dari berbagai belahan dunia.

Pada hari Jum’at, 3 Mei 2019 diadakan Seminar Pengenalan Computational Thinking dan Kurikulum K-12 Informatika sebagai salah satu kegiatan Bebras Indonesia yang dilaksanakan di Gedung Paguyuban Pasundan Bandung, Jalan Sumatra no. 41. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengenalan dan pelaksanaan kurikulum 12, artinya 12 tahun masa pendidikan SD, SMP dan SMA untuk bidang computational thinking. Acara ini dibuka oleh  Ketua YPDM Pasundan Jabar & Banten, Bpk. T. Subarsyah Sumadikara, yang juga disaksikan oleh Ketua Umum Paguyuban Pasundan Bpk. Prof. Dr. HM. Didi Tarmudzi, M.Si., Ketua Prodi Teknik Informatika Universitas Pasundan Ibu Dr. Ayi Purbasari ST., MT., nara sumber seminar Ibu Dr. Ir. MM. Ingriani Liem (ITB), utusan Bebras Indonesia serta guru sekolah dan dosen dari berbagai perguruan tinggi.

Dr. Ir. MM. Ingriani Liem (bu Inge), dalam 2 sesi paparannya mengenai computational thingking membahas pentingnya dukungan kemampuan literasi siswa dalam berlatih computational thingking, bukan hanya mengandalkan komputer saja. Beliau membahas high order thinking yaitu lebih dari sekedar membuat program, memberi nilai, mengubah desain dll. tetapi juga mengajar anak didik bukan hanya memiliki kemampuan cognitive tetapi juga affective, dimulai dari SD dan SMP, sehingga diperlukan guru yang mencintai pekerjaan dan anak didiknya yang membentuk karakter bangsa. Affective : mempunyai karakter, karakter yang baik. Psychomotor domain : berfikir, berkarakter dan mampu mengerjakannya. Computational thingking diarahkan untuk menguasai informatika yaitu ilmu yang utuh dan unik yang mendidik siswa supaya mampu complex problem solving, critical thinking, creativity dll. Secara umum soal-soal dalam Bebras Task akan mengajak siswa (dengan cara yang menarik) untuk bisa menyelesaikan masalah, baik dengan atau tanpa bantuan komputer. Mengajak siswa untuk mengenal pola, mengorganisir data, memberikan solusi umum, merancang tahap tahap sebuah prosedur serta strategi komputasional yang sangat berguna dalam mendukung high order thinking, pemanfaatan teknologi informasi dan komputer (TIK) serta ilmu informatika. Rancangan pendidikan computational thinking bertujuan untuk membuat siswa befikir komputasional, berpengetahuan, mampu berkarya serta memiliki keterampilan (khususnya TIK) dan memiliki karakter yang baik. Acara ini berlangsung dalam 2 sesi diseling dengan pembicara tamu dari Google, yang melakukan diskusi pemanfaatan TIK khususnya produk Google dengan para peserta via video conference.  

Peserta Seminar sudah bersiap sejak jam 8 pagi

Bu Inge in action

Peserta seminar sedang berdiskusi dengan bu Inge

Penyerahan penghargaan untuk murid peserta Bebras Computational Challenge 2018 yang diselenggarakan di Teknik Informatika Unpas 

Link :
Website Bebras Indonesia :
http://bebras.or.id/v3/
Website Gerakan Literasi Nasional :
http://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/
Website ISTE Computational Thinking Competencies
https://id.iste.org/my-profile/standards-download

Comments