Bagaimana Media Sosial Dapat Membantu Mahasiswa Belajar



Dengan strategi yang tepat, media sosial dapat membuat belajar menjadi lebih kolaboratif dan efisien. Salah satu alasan mengapa media sosial begitu populer adalah karena memungkinkan orang untuk mempersonalisasikan cara mereka mengalami dan berinteraksi dengan Web. Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram dulunya hampir secara eksklusif digunakan untuk hiburan dan sosialisasi, semakin dimanfaatkan sebagai alat studi, terutama untuk mahasiswa yang mengerti teknologi ini. Penelitian terbaru seputar tren studi di perguruan tinggi menemukan bahwa lebih dari 70% siswa merasa bahwa teknologi yang mereka gunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka seperti yang diberikan media sosial. Hal ini memunculkan beberapa ide praktis untuk membantu siswa menggunakan media sosial untuk pembelajaran yang lebih personal dan kolaboratif.

  • Buat komunitas di media sosial : Banyak mahasiswa ditantang oleh konsep pembelajaran atau tugas yang sama. Media sosial dapat membantu memusatkan pengetahuan kolektif seluruh kelas untuk menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih efisien bagi semua orang.
  • Tentukan tagar kursus atau kelompok studi, seperti # Database.
  • Membuat daftar kontak atau grup untuk kelas untuk berkolaborasi dan berbagi tips belajar.
  • Undang dosen yang menggunakan media sosial untuk mengikuti percakapan grup atau bergabung dengan obrolan mengenai materi kuliah, tugas atau latihan.
  • Ingatlah bahwa ribuan mahasiswa di mana-mana sedang mempelajari hal yang sama sekarang (sesuai program studi yang sama) sehingga jaringan belajar tidak harus terbatas pada siswa hanya dari satu perguruan tinggi tetapi dapat lintas perguruan tinggi.
  • Mulai dan lanjutkan percakapan : Memulai jaringan studi kolaboratif untuk memanfaatkan pemikiran grup dapat menghemat waktu dan upaya semua orang.
  • Untuk kelas atau kuliah yang terlewat, mintalah seseorang menyiarkan atau merekam kuliah menggunakan Periscope, Skype, WhatsApp atau SnapChat.
  • Gunakan Google Hangouts untuk memfasilitasi sesi belajar grup.
  • Ikuti atau menjadi penggemar penulis yang menulis buku-buku yang sedang digunakan di kelas, umumnya para penulis memiliki website pribadi atau melalui website penerbit.
  • Ajukan pertanyaan kepada para ahli dan influencer. Banyak yang sudah menggunakan Twitter, dan Jelly dirancang khusus untuk membangun koneksi melalui pertukaran pertanyaan / jawaban antar pengguna.
  • Mengatur sumber belajar : Alat media sosial dapat membantu menjaga agar informasi kuliah tetap teratur dan dapat diakses.
  • Simpan, pilih, dan bagikan sumber daya menggunakan alat pengumpul koleksi seperti Pinterest atau Tumblr.
  • Jika dokumen kuliah belum diposting secara online, gunakan Google Drive, Box, atau Dropbox untuk mengumpulkan bahan studi.
  • Mintalah kelas menggunakan layanan konten seperti Blog atau Google Documents untuk proyek tim; itu dapat membuat menjaga terorganisir dan berbagi catatan kuliah atau tugas lebih mudah.
  • Materi kursus pelengkap : Media sosial dapat membantu mengidentifikasi konten tambahan untuk memperkuat atau memperluas instruksi inti.
  • Cari video dan daftar putar YouTube untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik yang paling menantang.
  • Ikuti tagar area subjek yang ada.
  • Kirim catatan video, pertanyaan, atau pengingat ke teman sekelas Anda.
  • Cari di semua saluran sosial untuk topik kulah, kata kunci, dan nama ahli - Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda temukan !
  • Media sosial tidak lagi harus menjadi hambatan untuk belajar; tetapi dapat membantu siswa menciptakan dan mengelola komunitas belajar, memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya, dan menemukan sumber daya baru untuk membantu mereka belajar dan mempertahankan pengetahuan.

 Sumber : mheducation.com 

Comments