Suatu
ketika sahabat Al-Barra bin Azib RA berkata, ''Bersabda kepadaku Rasulullah
SAW, ''Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti kamu
hendak melakukan shalat. Kemudian, berbaringlah di atas bagian tubuh yang
kanan. Lalu ucapkanlah, ''Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku
menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena
senang dan takut. Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari-Mu
kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang telah Engkau turunkan, dan
Nabi yang telah Engkau utus.'' Apabila kamu meninggal dunia, maka kamu
meninggal dalam keadaan fitrah. Dan, jadikanlah Ia ucapan terakhirmu.'' (HR
Bukhari 19/372).
Sering
kali kita lupa apa yang diajarkan Rasulullah SAW sebelum tidur. Terlebih
setelah seharian bekerja, badan terasa lelah dan kita langsung terlelap di
tempat tidur. Rasulullah SAW mengajarkan ibadah yang jika dilakukan sebelum
tidur akan mendatangkan manfaat yang luar biasa. Ini merupakan suatu amalan
yang sungguh ringan namun berbobot. Dengan membaca doa seperti di atas, maka
seseorang jika dalam tidurnya menemui ajalnya ia akan dinilai Allah SWT sabagai
mati dalam keadaan fitrah. Berarti ia mati dalam keadaan semua dosanya diampuni
Allah sebagaimana keadaannya saat ia pertama kali dilahirkan oleh ibunya. Islam
memandang bahwa pada saat seseorang sedang tidur berarti ruhnya berpisah dari
badannya. Maka, saat ia bangun dari tidurnya berarti Allah berkenan
mengembalikan ruh ke dalam jasad orang itu. Namun, jika Allah berkehendak lain
tentu Dia berhak menahan ruh orang itu untuk selamanya, sehingga tidak kembali
ke badannya. Dan inilah yang disebut dengan peristiwa kematian. Seorang Mukmin
yang mengerti dan meyakini konsep ini tentu tidak akan berangkat tidur begitu
saja tanpa mempersiapkan kemungkinan dirinya tak bakal bangun lagi untuk
selamanya, yakni meninggal dunia alias mati.
Allah
SWT berfirman, ''Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
(orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang
telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu
yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.'' (QS Az-Zumar [39]: 42). Maka ketika
Rasulullah SAW memberi tahu kita bagaimana cara terbaik mempersiapkan diri
menghadapi kemungkinan ajal menjemput saat sedang tidur, sudah sepatutnya kita
patuh menjalankannya dengan penuh rasa syukur. Wallahu 'alam bish-shawab.
Sumber
: Suprianto
https://khazanah.republika.co.id/
Comments
Post a Comment