Social Distancing untuk Cegah Penyebaran Virus Corona


Seruan social distancing kini digaungkan berbagai pihak untuk mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, social distancing adalah menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan penyakit. Kendati sama-sama mencegah penularan penyakit seperti Covid-19, social distancing berbeda dari karantina mandiri atau isolasi mandiri. Melansir Time, konsep karantina atau isolasi mandiri lebih menitikberatkan pada membatasi pergerakan seseorang yang rentan menularkan atau tertular penyakit. Sementara itu, social distancing tidak membatasi ruang gerak. Tapi, lebih menekankan praktik berperilaku untuk menjaga jarak minimal dua meter untuk mencegah penularan penyakit. Bekerja dari rumah, belajar di rumah, atau melakukan conference call, membatalkan acara yang melibatkan kerumuman merupakan praktik untuk memudahkan social distancing secara massal.

Mengapa social distancing penting ?
Menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang sekitar ini langkah penting untuk menanggulangi wabah penyakit menular seperti infeksi virus corona. Menurut laman resmi Health.gov.au, social distancing dapat memperlambat penularan penyakit seperti Covid-19. Infeksi virus corona jenis baru SARS-CoV-2 rentan menyebar dari orang ke orang lewat kontak langsung dari jarak dekat dengan penderita yang terinfeksi virus corona. Beberapa penderita yang dinyatakan positif Covid-19 terkadang juga tak langsung menunjukkan gejala terinfeksi virus corona seperti demam, batuk, dan sesak napas. Selain itu, cipratan cairan pernapasan seperti batuk atau bersin (droplet) dari pemilik virus corona, dapat menempel di permukaan benda sekitar seperti gagang pintu, meja, tombol lift. Saat seseorang tanpa sengaja menyentuh benda yang terkontaminasi virus corona tersebut, dia bisa tertular atau menularkannya pada orang sekitarnya. Intinya, semakin banyak ruang gerak Anda dan orang lain, penyebaran virus rentan meluas. Untuk mengantisipasi agar wabah Covid-19 tak semakin meluas, berikut ini beberapa panduan social distancing yang bisa dipraktikkan di rumah atau luar rumah.

Social distancing di rumah
Untuk mencegah penyebaran penyakit di rumah, terapkan : Jaga kebersihan, terutama tangan dengan rajin mencuci tangan pakai sabun. Saat batuk atau bersin, tutup dengan tisu atau siku bagian dalam, lalu cuci tangan pakai sabun. Hindari salaman. Bersihkan permukaan meja, gagang pintu, dan tempat yang kerap disentuh dengan cairan pembasmi kuman. Tingkatkan sirkulasi udara dengan membuka jendela rumah. Belanja secara berkala, gunakan jasa layanan pesan-antar, atau jasa belanja online. Keluar rumah saat mendesak dan pertimbangkan dengan bijak untuk traveling.
Jika ada anggota keluarga yang sakit dan orang lansia, tidurnya sebaiknya dipisah. Gunakan masker bagi orang sakit dan yang merawat agar tidak menularkan penyakit

Social distancing di kantor
Untuk mencegah penyebaran penyakit di kantor, terapkan : Bekerja di rumah jika memungkinkan. Tidak masuk kerja saat sakit. Atur jarak dua meter dari sekitar. Tidak berjabat tangan atau salaman. Rapat dengan video call atau gunakan telepon. Jika mendesak, lakukan pertemuan yang melibatan orang banyak di udara terbuka. Kampanyekan rajin cuci tangan dengan benar, etika batuk dan bersin, sediakan pembersih tangan untuk semuanya. Sebisa mungkin makan siang di luar ruangan atau udara terbuka. Bersihkan permukaan benda yang kerap diakses dengan cairan disinfektan secara berkala setiap hari. Pertimbangkan untuk membuka jendela dan memperbaiki sirkulasi udara apabila menggunakan AC. Batasi berbagi makanan massal, pastikan kebersihan dan kesehatan makanan di tempat kerja. Mempertimbangkan kembali perjalanan bisnis. Terapkan kebijakan yang ketat untuk menjaga kebersihan sampai ke kantin.

Social distancing di sekolah
Untuk mencegah penyebaran penyakit di sekolah, terapkan : Tidak masuk sekolah saat sakit. Atur jarak dua meter dari sekitar. Bersihkan tangan saat masuk ke ruang kelas, setelah dari kamar mandi, dan sebelum makan. Tunda kegiatan sekolah yang berpotensi mengumpulkan banyak orang di satu tempat. Bersihkan permukaan meja, gagang pintu, dan benda yang kerap disentuh banyak orang dengan disinfektan secara berkala setiap hari. Hindari segala sesuatu yang berpotensi menciptakan antrean, ganti strategi dengan bergantian atau bergiliran. Belajar di luar ruangan jika memungkinkan. Buka jendela atau atur sikulasi udara yang baik jika dalam ruangan ber-AC. Terapkan kebijakan kebersihan yang ketat, terutama di kantin dan staf sekolah.

Social distancing di tempat publik
Untuk mencegah penularan penyakit di tempat umum, terapkan : Jaga jarak minimal dua meter dari orang sekitar. Bersihkan tangan dengan sabun atau cairan pembersih tangan berbasis alkohol minimal 60 persen saat masuk atau meninggalkan suatu tempat. Utamakan pembayaran dengan kartu atau pembayaran non tunai ketimbang uang tunai. Lakukan perjalanan di waktu yang senggang (bisa berangkat lebih pagi atau pulang lebih malam), bukan jam utama, untuk mengantisipasi kerumunan. Hindari keramaian atau tempat berkumpulnya banyak orang kecuali dalam kondisi terdesak. Pekerja angkutan umum atau pengemudi taksi perlu membuka jendela jika memungkinkan, dan bersihkan kendaraan umum dengan cairan disinfektan secara berkala.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panduan Social Distancing untuk Cegah Penyebaran Virus Corona", https://health.kompas.com/read/2020/03/16/154900368/panduan-social-distancing-untuk-cegah-penyebaran-virus-corona?page=all.
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah
Sumber : Time

Comments