Mesjid Nabawi Madinah



Hal-hal biasa yang mudah dilakukan selama masa ‘normal’, seperti pergi ke mesjid menjadi sesuatu yang beresiko selama masa pandemik ini. Setelah lebih dari 7 minggu diam di rumah, shalat di rumah saja .. tidak seperti biasa berusaha untuk shalat jama’ah di Mesjid Ulul Albaab Unpas Setiabudi, juma’atan di Mesjid Al Falah Cisitu … kadang-kadang shalat di Mesjid Istiqamah atau mesjid Al Laathif jika sedang ngantar anak les. Rindu mesjid, mungkin itu istilahnya, saat kita akan kembali ke mesjid kemungkinan besar harus berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi ‘normal’ yang baru, paling sederhana pasti wajib masker, bawa sajadah sendiri (dari kecil juga saya sih selalu bawa sajadah sendiri kalau jum’atan, hasil didikan dari ayah alm.) dan, mungkin shaf shalat yang tidak terlalu rapat (maklum, social distancing). Rindu mesjid, termasuk rindu Mesjid Nabawi, tidak terasa telah setahun lebih sejak ikut umrah ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi (Al-Masjid an-Nabawi) .. mesjid nabi yang megah, dengan puluhan ribu jama’ah yang membuat saya merasa kecil, sekaligus merasakan nikmatnya ibadah serta merasa dekat dengan junjunan umat Islam, Rasulullah Saw. Berikut foto-foto Mesjid Nabawi yang, sepertinya belum sempat saya posting .. Insya Allah kita akan segera berkumpul di mesjid lagi, Amiiin !   

Menuju Gerbang 20 dan 21, gerbang masuk Masjid Nabawi dari arah utara. Terlihat dua menara (minaret) Bab Al-Malik Fahd serta payung-payung raksasa diluar mesjid.

Gerbang 7 dan 8, gerbang masuk jama'ah laki-laki.

Salah satu lampu gantung raksasa di dalam Mesjid Nabawi .. spektakuler !

Tiang dan kubah mesjid, memberikan efek pandangan tidak terbatas membuat kita merasa kecil dan tidak berarti dihadapan yang Maha Kuasa.

Tidak bosan-bosannya mata berkeliling setiap masuk mesjid menikmati indahnya arsitektur.

Bersiap shalat Jum'at, sejak jam 9 pagi sudah masuk mesjid

Menuju salah satu gerbang keluar mesjid

Berpose disalah satu 'pintu emas' Mashid Nabawi

Comments