Mencintai Nabi Muhammad SAW


 

Kasus karikatur yang memiliki tendensi menghina dan merendahkan Rasul SAW mendapat respons yang luar biasa dari umat Islam. Umat Islam dari seluruh dunia menunjukkan sikap pembelaan terhadap Rasul SAW. Mereka tidak bisa menerima Nabi mereka dinista dan diperlakukan secara tidak semestinya. Terdapat luapan iman dan cinta mendalam kepada Nabi SAW. Luapan cinta tiada tara. Itulah yang diakui oleh Abi Sufyan saat berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang mencintai manusia seperti cinta para sahabat Muhammad kepada Muhammad SAW." Terdapat banyak alasan yang membuat umat Islam mencintai Nabi Muhammad. Di antaranya : Pertama, karena Nabi SAW sangat mencintai umatnya, baik yang telah wafat mendahului beliau, yang hidup bersama beliau, maupun yang hidup jauh sesudah beliau. Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa beberapa hari menjelang wafat, Nabi mendatangi pekuburan lalu mengucapkan salam, "Salam sejahtera untuk kalian negeri kaum mukmin. Kami insya Allah akan menyusul kalian." Lalu tiba-tiba Beliau berkata, "Aku ingin berjumpa dengan saudara-saudara kita." "Bukankah kami saudara-saudaramu wahai Rasulullah SAW," ujar sahabat. Nabi melanjutkan, "Tidak. Kalian para sahabatku. Saudara-saudara kita adalah mereka yang belum datang." (HR Muslim).

 

Kedua, karena beliau hadir sebagai rahmat bagi semesta alam sebagaimana disebutkan dalam QS al-Anbiya : 107. Beliau yang mengajarkan umat berkasih sayang saat masyarakat Arab dan bahkan dunia tidak mengenal kasih sayang. Beliau datang dengan ajaran yang mengangkat harkat martabat wanita. Beliau datang dengan mengajarkan bakti pada orang tua. Beliau pula yang mengajarkan umat untuk menyayangi yang muda, menghormati yang tua, menyambung silaturahim, menjaga hak-hak tetangga, dan bahkan menyayangi binatang. "Aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak," sabda beliau dalam riwayat al-Bayhaqi. Ketiga, karena lewat beliau umat manusia mengenal dan menerima Islam; satu nikmat tiada tara. Beliau menjadi sebab datangnya hidayah. Beliau yang terus menginginkan kebaikan dengan berdakwah tanpa kenal lelah meski berbagai kesulitan dan aral menghadang jalannya (QS at-Taubah : 128). Beliau bersedih bila ada yang menolak dakwahnya seraya terus berdoa agar mereka mendapat hidayah. Keempat, karena beliau yang dapat memberikan syafaat di saat manusia di hari yang amat sangat menakutkan nanti membutuhkan pertolongan. Beliau sengaja menyimpan doa pamungkas untuk dipanjatkan bagi umatnya di hari akhir. Kelima, karena siapa yang mencintai beliau akan berpeluang untuk bisa berjumpa dan membersamai beliau di dalam surga. Dalam hadis Anas bin Malik RA disebutkan bahwa ada seorang Arab Badui bertanya kepada Nabi SAW tentang hari kiamat seraya berkata, “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat ?” Beliau menjawab, “Apakah yang engkau persiapkan untuk menemui hari kiamat ?” Ia berkata, “Aku tidak menyiapkan apa-apa kecuali aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Beliau pun berkata, “Sesungguhnya engkau bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR al-Bukhari). Itulah beberapa alasan dari sekian banyak alasan yang membuat umat ini mencintai Nabi SAW.

 

Oleh : Fauzi Bahreisy

Sumber : https://www.republika.id/ 

Comments