7 Tata Cara Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua

 

Tata cara ziarah kubur ke makam orang tua mungkin masih ada yang membingungkan bagi sejumlah muslim. Tata cara yang tepat dalam berziarah ini sebetulnya dapat disandarkan pada sabda Rasulullah SAW dalam sejumlah keterangan haditsnya. Saat mendatangi makam orang tuanya, anak yang sholeh dan berbakti biasanya akan mendoakan kebaikan bagi orang tuanya yang telah meninggal. Bacaan doa yang kemudian dapat menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus untuk orang tuanya.

 

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

 

Artinya: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh." (HR Muslim)

 

Tidak hanya membaca doa, ada sejumlah tata cara ziarah kubur lainnya yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Berikut tata cara selengkapnya yang dinukil dari buku Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani.

 

1. Mengucapkan Salam pada Ahli Kubur

Tata cara yang pertama, para peziarah disunnahkan mengucap salam kepada ahli kubur. Salam ini hendaknya dibaca dengan menghadap pada arah wajah ahli kubur:

 

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

 

Bacaan latin: Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun"

Artinya: "Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."

 

2. Membaca Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

 

Bacaan latin: "Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi."

Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya."

 

3. Membaca Doa dan Surat Pendek

Tata cara ziarah kubur selanjutnya bagi peziarah adalah mendoakan sang ahli kubur. Menurut keterangan hadits, Rasulullah pernah menziarahi kuburan sahabatnya dan memohon ampunan untuk mereka. Dibolehkan untuk mengangkat tangan ketika berdoa dan disarankan untuk menghadap kiblat. Kemudian diiringi dengan membaca surat pendek seperti, surat Al Fatihah, surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Dengan membaca surat pendek, orang yang hadir diharapkan mendapat pahala. Sementara bagi almarhum atau almarhumah diharapkan akan mendapat rahmat.

 

4. Tidak Memakai Sandal di Kuburan

Saat berziarah disunnahkan untuk tidak memakai alas kaki saat berjalan di atas kuburan. Hal ini bertujuan untuk menghormati penghuni kuburan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

 

يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِبْتِيَّتَكَ! فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلَ اللهِ، خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا

 

Artinya: "Wahai orang yang memakai sandal, celaka engkau, lepaslah sandalmu ! Lalu orang itu melihat dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya," (HR Abu Daud).

 

Pengecualian untuk tanah kuburan yang bersifat panas, basah, dan sebagainya. Ada ketentuan keringanan untuk memakai sandal.

 

5. Tidak Duduk dan Berjalan di Atas Kuburan

Saat melakukan ziarah kubur, Rasulullah SAW melarang peziarah untuk menduduki atau menginjak pusara kuburan. Dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau bersabda:

 

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

 

Artinya: "Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR Muslim). Sementara itu, masih diperbolehkan bila berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur.

 

6. Boleh Menangis Selama Tidak Berlebihan

Menangis saat melakukan ziarah kubur diperbolehkan karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika melakukan ziarah kubur ibunya. Namun, hendaknya tidak berlebihan hingga meratap, meraung-raung, atau menangis hingga merobek baju sendiri

 

7. Menyiram Air di Atas Kuburan

Kegiatan menyiram air di atas pusara kuburan saat berziarah diperbolehkan. Berdasarkan salah satu hadits yang berbunyi:

 

أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء

 

Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud).

 

Amalan ziarah kubur sendiri memiliki keutamaan bagi sang ahli kubur. Menurut Rasulullah SAW dalam hadits yang dikisahkan Aisyah RA, ahli kubur yang diziarahi akan merasa senang bila kerabatnya duduk hingga kerabatnya meninggalkan kuburan. Untuk itu, tata cara ziarah kubur sesuai tuntunan Rasulullah SAW dalam haditsnya perlu diperhatikan umat muslim. Hal ini agar kegiatan mengunjungi makamnya tidak hanya menjadi amalan yang sia-sia.

 

Baca artikel detikedu, "7 Tata Cara Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua Menurut Hadits" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6000112/7-tata-cara-ziarah-kubur-ke-makam-orang-tua-menurut-hadits  

Comments