Perbedaan Istigfar dan Taubat


Istigfar kerap disandingkan dengan taubat karena memiliki dasar yang sama sebagai bentuk mohon ampun pada Allah SWT akibat kesalahan sebelumnya. Meski demikian, ada perbedaan yang menonjol di antara keduanya. Menurut Prof Nasaruddin Umar, istigfar adalah permohonan maaf dan ampun seseorang hamba kepada Allah setelah menyadari melakukan kesalahan, dosa, atau hal lain yang tidak dikehendaki oleh Allah SWT. "Semua taubat itu istigfar tetapi tidak semua istigfar itu taubat," kata Imam Besar Masjid Istiqlal ini dalam Mutiara Ramadan detikcom, Rabu (6/4/2022). Pasalnya, seorang yang hanya melafalkan istigfar akibat berbuat suatu kesalahan belum termasuk dalam kategori taubat. Taubat sendiri didefinisikan oleh Prof Nasaruddin sebagai bentuk kembali pada Allah SWT setelah berbuat kekeliruan.  Kedudukan istigfar, disebut mantan Wakil Menteri Agama (Wamenag) ini, masih hanya sebatas bagian dasar dari bentuk taubat. "(istigfar berada di) beberapa tingkatan di bawah taubat," katanya. Meski demikian, istigfar mengandung manfaat kebaikan diri bila dilakukan seorang muslim. Sebab, istigfar merupakan wujud pengakuan diri pada Allah bahwa dirinya telah berbuat kesalahan. Di samping itu, istigfar dapat menurunkan tensi dan emosi bagi seseorang setelah melakukan dosa. "Begitu kita istigfar, nah, di situ mulai tampil kenikmatan (dalam diri)," terang Prof Nasaruddin.

 

Untuk menjelaskan perbedaan antara istigfar dan taubat, tokoh muslim Indonesia ini kemudian mengutip beberapa hal yang wajib dilakukan saat bertaubat menurut Imam Al Ghazali. Pertama, seorang muslim wajib meninggalkan perbuatan dosa tersebut. Lalu, dilanjutkan dengan tekad tidak akan mengulangi perbuatan. "Dan yang ketiga, kita ungkapkan rasa penyesalan yang mendalam padahal sudah bertaubat," terang dia. Prof Nasaruddin lalu menyebutkan hal keempat yang perlu dilakukan ketika bertaubat yaitu, mengganti kesalahan yang lalu dengan perbuatan kebajikan. Sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya berikut ini,

 

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

 

Artinya : "Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada. Iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan menghapuskan (keburukan). Dan pergauilah manusia dengan akhlak yang mulia," (HR Tirmidzi).

 

Baca artikel detikedu, "Mutiara Ramadan Prof Nasaruddin Umar: Perbedaan Istigfar dan Taubat" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6019932/mutiara-ramadan-prof-nasaruddin-umar-perbedaan-istigfar-dan-taubat.

  

Comments