Kisah Abu Hurairah Yang Mendapat Julukan Bapak Kucing

 

Abu Hurairah, salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, sejatinya memiliki nama asli Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi. Nama Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi kemudian berganti menjadi Abu Hurairah karena semasa kecil ia kerap bermain-main dengan kucing selagi menggembala kambing. Secara bahasa, Abu Hurairah sendiri bermakna ayah atau pemilik kucing. Karenanya ia mendapat julukan bapak kucing. Selain dikenal sebagai bapak kucing, ia juga dikenal sebagai periwayat hadits paling banyak diantara para sahabat dengan jumlah 5.374 hadits. Abu Hurairah tidak memiliki keluarga karena sedari kecil ia sudah menjadi yatim. Selain tidak memiliki keluarga, ia juga tidak memiliki harta. Karena itu, Abu Hurairah termasuk Ahlush Shuffah yaitu kaum fakir Muhajirin yang tidak memiliki keluarga maupun harta. Mereka biasanya tinggal di depan Mesjid Nabawi. Berikut kisah Abu Hurairah yang mendapat julukan Bapak Kucing. Abu Hurairah lahir di daerah Ad Daus, Yaman tahun 598 atau kira-kira 21 tahun sebelum Hijrah dan berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Sejak kecil, Abu Hurairah sudah menjadi yatim dan bekerja. Pada masa muda, ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan. Di masa mudanya, ia dikenal sebagai bapak kucing karena suka merawat dan memelihara kucing. Atas dasar itulah nama Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi kemudian berganti menjadi Abu Hurairah.

 

Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dengan sanad yang mauquf hingga Abu Hurairah, Abdullah bin Raafi’ berkata, “Aku bertanya kepada Abu Hurairah, ‘Mengapa engkau bernama kuniyah Abu Hurairah ? ” Ia menjawab, “Apakah yang engkau khawatirkan dariku ?” Aku berkata, “Benar, demi Allah, sungguh aku khawatir terhadapmu.” Abu Hurairah berkata, “ Aku dahulu bekerja menggembalakan kambing keluarga dan di sisiku ada seekor kucing kecil (Hurairah). Lalu, ketika malam tiba aku menaruhnya di sebatang pohon, jika hari telah siang, aku pergi ke pohon itu dan aku bermain-main dengannya. Maka aku diberi kuniyah Abu Hurairah (bapaknya si kucing kecil).” (HR. at-Tirmidzi)

 

Catatan :

Dalam kebudayaan Arab sejumlah nama-nama yang disertai dengan awalan abu (bagi kaum pria) dan umm (bagi kaum wanita) disebut sebagai kuniyah. Tradisi membuat nama dalam bentuk kuniyah (julukan) bagi orang-orang di kalangan suku-suku Arab adalah semacam bentuk pemuliaan dan penghormatan terhadap seseorang.

Sumber : https://dalamislam.com/   

Comments