Orang yang Menuntut Ilmu Sama Dengan Berjihad

 

Orang yang berjuang di bidang ilmu pengetahuan dalam agama Islam disamakan dengan orang berjihad. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an maupun keterangan hadits. Ilmu pengetahuan adalah salah satu bidang yang membawa Islam mencapai generasi emasnya pada masa lampau. Melalui firman-Nya, Al-Qur'an banyak menjelaskan bagaimana pentingnya ilmu pengetahuan serta orang yang berjuang untuk mendapatkannya. Orang yang menuntut ilmu dikisahkan urgensinya sama dengan orang yang berjihad di jalan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 122 yang berbunyi :

 

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ ࣖ

 

Artinya: "Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya ?"

 

Seperti yang diterangkan melalui tafsir Quran Kemenag, ayat ini menjelaskan bahwa menuntut ilmu dan berjihad memiliki peran yang sama pentingnya dalam pandangan Islam. "Harus ada sebagian dari umat Islam yang menggunakan waktu dan tenaganya untuk menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama, agar kemudian setelah mereka selesai dan kembali ke masyarakat, mereka dapat menyebarkan ilmu tersebut, serta menjalankan dakwah Islamiyah," demikian penjelasan dari Tafsir Tahlili Kemenag. Setelah mengetahui surah yang menerangkan pentingnya orang berilmu. Selanjutnya, akan lebih bijak jika kita mengetahui keutamaannya melalui apa yang diterangkan di dalam Al-Qur'an. Keutamaan Menuntut Ilmu Pengetahuan dalam Islam :

(1)  Dimudahkan Jalannya ke Surga, dalam sebuah hadits diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

 

Artinya: "Siapa saja yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka akan dimudahkan oleh Allah jalannya menuju surga." (HR Muslim)

 

(2)  Dinaikkan Derajatnya, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Mujadalah ayat 11, bunyinya :

 

...اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ ... ١١

 

Artinya: "...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..."

 

Menurut tafsir Quran Kemenag, tidak hanya orang yang beriman, Allah SWT juga akan mengangkat derajat setiap orang-orang yang berilmu. "Allah SWT juga akan mengangkat orang-orang yang diberi ilmu, karena ilmunya menjadi hujah yang menyinari umat, beberapa derajat dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu. Dan Allah SWT Mahateliti terhadap niat, cara, dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun akhirat," bunyi tafsir tersebut.

 

(3)  Lebih Dekat dengan Allah SWT, orang yang beriman disebut sebagai orang-orang yang dekat dengan Allah SWT. Hal ini didasarkan dari firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al-Ankabut ayat 43 yang berbunyi :

 

وَتِلْكَ الأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلا الْعَالِمُونَ(43

 

Artinya: "Perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu."

 

Dikutip dari tafsir Ibnu Katsir bahwa maksud dari ayat ini adalah tiada yang dapat memahami-Nya dan merenungkan-Nya kecuali hanya orang-orang yang mendalam ilmunya lagi berwawasan luas.

 

(4)  Diberikan Kebaikan Dunia dan Akhirat, melalui Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 269, Allah SWT berfirman:

 

يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ

 

Artinya: "Dia (Allah SWT) menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Ia kehendaki. Siapa yang dianugerahi hikmah, sungguh dia telah dianugerahi kebaikan yang banyak. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran (darinya), kecuali ululalbab (orang yang memiliki akal atau berilmu)."

 

Dijelaskan juga melalui tafsir Quran Kemenag bahwa Allah SWT mengaruniakan hikmah kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-Nya. Oleh karena itu, dengan ilmu dan hikmah itu dia dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, antara ajakan setan dan ilham dari Allah SWT.

 

Oleh : Tsalats Ghulam Khabbussila

Sumber : https://www.detik.com/

 

 

 

  

Comments