Ilmu dan Iman

 

Tulisan ini adalah hasil Shalat Jum'at minggu ini (21/07) di Masjid Al Jihad Cisitu, berkaitan dengan pentingnya ilmu dalam Islam. Sebagai dosen kuliah Sistem Informasi dan Basis Data, dalam setiap kuliah saya selalu menyampaikan pentingnya ‘building block’nya informasi yaitu data. Begini kurang lebih alurnya, data sebagai dasar informasi harus valid (benar) sesuai kondisi dan kenyataan di dunia nyata sehingga integritasnya bisa dipertanggung jawabkan dan diandalkan. Data akan diproses, oleh manusia, sistem, aplikasi atau bahkan oleh kecerdasan buatan menjadi informasi, data yang benar akan menghasilkan informasi yang benar juga. Informasi yang dapat diandalkan, salah satunya adalah untuk mendukung pengambilan keputusan. Singkatnya data yang valid, akan menjadi informasi yang bernilai pada akhirnya akan mendukung pengambilan keputusan yang benar dan menguntungkan. Contoh : mengapa seorang pemimpin bisa mengambil keputusan yang salah sehingga merugikan rakyat ? jika di negara demokrasi, besar kemungkinan pemimpin tersebut mendapat informasi yang salah dari para pembantunya. Mengapa informasinya salah ? besar kemungkinan data pendukung informasi juga salah dan ngaco. Istilahnya adalah GIGO (Garbage In Garbage Out), jika sampah yang masuk maka sampah juga yang akan dihasilkan.

 

Nah, selanjutnya jika informasi yang benar, bernilai dan bermanfaat ini diolah dan diproses dengan baik juga maka akan menjadi pengetahuan (knowledge) bagi masyarakat, sistem bahkan perorangan. Semakin tinggi pengetahuan, sebuah negara akan semakin maju, rakyatnya akan semakin cerdas dan generasi mudanya jauh dari istilah generasi tiada manfaat. Apakah sudah selesai ? ternyata belum lho, jika pengetahuan yang  benar, bernilai dan bermanfaat ini diolah dan diproses dengan baik akan menghasilkan kebijakan (wisdom). Kita akan berpaling pada orang bijak jika menemui persoalan yang secara keilmuan sangat sulit, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang mensejahterakan rakyat karena pada dasarnya tugas pemerintah adalah melayani rakyat dan hal ini tidak mungkin terjadi tanpa keilmuan yang mumpuni. Lalu apa keitan tulisan diatas dengan khotbah Jum’at ? kebetulan yang saya tulis diatas juga dibahas dalam khotbah tersebut. Bedanya, dalam perspektif Islam, jika seorang muslim sudah memiliki pengetahuan, dan selalu semangat dalam mencari ilmu maka akan memiliki pengetahuan yang sangat baik. Pengetahuan yang  benar, bernilai dan bermanfaat ini diolah dan diproses dengan baik akan memperkuat iman ! semakin seorang muslim berpengetahuan, maka akan semakin sadar bahwa semakin sedikit yang dia tahu, banyak orang lain yang punya pengetahuan lebih baik, menghargai sumber pengetahuan, tetap semangat belajar, tidak sombong, jauh dari riya .. akan semakin sadar bahwa ada memiliki segala pengetahuan di dunia dan akhirat, Yang Maha Tahu yaitu Allah Swt. Contoh kecil saja nih, yang namanya Albert Einstein sudah terkenal sebagai jenius fisika, bahkan diakui sebagai fisikawan terhebat sepanjang masa, tidak cukup jadi ahli fisika saja tetapi juga Einstein juga pemain biola. Einstein adalah jenius, memiliki pengetahuan yang sangat hebat dalam beberapa bidang .. catat ya, beberapa bidang, bukan semua bidang, saya yakin Einstein tidak bisa masak sayur lodeh yang sangat sederhana, karena dia tidak punya pengetahuan mengenai sayur lodeh !  Begitulah kira-kira, semoga tulisan ini bermanfaat, wassalam !  




Comments

Post a Comment