Forum Group Discussion II “Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan” TIF Unpas Sesi 1

Dr. Andry Alamsyah

Associate Professor Sekolah Bisnis Universitas Telkom

Pengenalan Blockchain Dalam Peluang Inovasi Kewirausahaan Untuk Pengelolaan Ekosistem Marketplace

Rabu, 22 November 2023, Hotel Grand Tjokro 


 

Peluang wirausaha paling kecil modalnya adalah teknopreneurship. Platform mass personalisasi, contoh spotify dengan mengelola jutaan data yang harus dikelola dengan AI, ini disebut zero marginal cost, setiap orang diberi algoritma sendiri. Menguntungkan untuk bisnis, tiap orang punya pilihan masing-masing. ABCD atau AI, Blockchain, Cloud dan Big Data mendukung Society 5.0 (human centered society) dan Industry 5.0  (mass personalization industry) untuk mendukung demography dan digital society. Problemnya adalah perlindungan data pribadi, data diambil dan bisa disalah gunakan. Tidak bisa mengkontrol data sendiri, trust issue, harus ada aturan misal GDPR (general data protection regulation).  Native settlement layer, aset antar pengguna bisa beralih tanpa perlu bantuan pihak ke 3, kemungkinan data bocor semakin kecil. Muncul ide untuk power distrubution dengan menggunakan blockchain, tidak memerlukan perantara atau desentralisasi. Blockchain didukung web 3.0, yang menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar. Pemanfaatan blockchain untuk produktifitas dan efisiensi misal untuk melakukan pelacakan makanan halal, mendukung privacy dan keamanan. Yang kedua adalah inovasi misal penggunaan aset kripto, initial coin offering, desentralisasi dll. Sejak krisis moneter tahun 2008, diciptakan bitcoin  yaitu perangkat lunak sumber terbuka menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang memilikinya, dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali. Bitcoin disebut sebagai blockchain yang pertama, butuh komputer untuk validasinya.

 

Blockchain mengurangi masalah perantara dengan menciptakan sistem yang terdesentralisasi dan antirusak untuk mencatat transaksi. Dalam skenario transaksi properti, blockchain membuat buku besar, masing-masing satu untuk pembeli dan penjual. Semua transaksi harus disetujui oleh kedua belah pihak dan secara otomatis diperbarui di kedua buku besar secara waktu nyata. Setiap perubahan dalam transaksi historis akan merusak seluruh buku besar (tamper proof). Properti blockchain ini telah digunakan di berbagai sektor, termasuk pembuatan mata uang digital seperti Bitcoin. Desentralisasi dalam blockchain mengacu pada kontrol transfer dan pengambilan keputusan dari entitas terpusat (individu, organisasi, atau grup) ke jaringan terdistribusi. Jaringan blockchain yang terdesentralisasi menggunakan transparansi untuk mengurangi kebutuhan akan kepercayaan di antara para peserta. Tidak ada peserta yang dapat mengutak-atik transaksi setelah dicatat ke buku besar bersama, ada ketetapan. Sistem blockchain menetapkan aturan mengenai persetujuan peserta untuk mencatat transaksi (konsensus).

 

Blockchain 2.0 didasarkan pada konsep pertukaran nilai dalam mode terdesentralisasi dan antar rekan. Blockchain adalah sistem ledger terdistribusi yang menyimpan semua transaksi dan data dalam database publik. Ini dianggap sebagai terobosan teknologi besar, dengan potensi untuk memengaruhi berbagai operasi organisasi. Blockchain 2.0 memperluas kemampuan teknologi ini untuk memfasilitasi desentralisasi pasar secara umum, memungkinkan pertukaran jenis aset lain seperti sertifikat, hak, dan tanggung jawab dalam bidang real estat, kekayaan intelektual, mobil, dan karya seni. Ethereum adalah platform blockchain sumber terbuka yang terdesentralisasi dan dapat digunakan orang untuk membangun aplikasi blockchain publik. Ethereum Enterprise dirancang untuk kasus penggunaan bisnis (smart contract). Nilainya saat ini kurang lebih 40 juta. Hal ini mendukung internet of value, internet yang mendukung pertukaran nilai antar penggunanya. Token economy mengacu pada ekonomi barang dan jasa yang telah diberi token. Teknologi Blockchain memungkinkan ekonomi ini berfungsi tanpa perlu perantara dan pihak ketiga. Selain untuk bertransaksi, teknologi Blockchain adalah salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana atau tempat untuk menyimpan berbagai identitas secara digital. Dengan menyimpannya menggunakan Blockchain, pengguna dapat terhindar dari segala upaya pencurian atau pemalsuan identitas yang bisa terjadi (personal identity security).

 

Blockchain Layer atau lapisan dalam blockchain adalah gabungan dari beberapa teknologi yang memastikan jaringan blockchain dapat beroperasi secara optimal.

1.Lapisan Perangkat Keras dan Infrastruktur, lapisan infrastruktur blockchain merupakan berbagai perangkat keras/hardware yang membantu menjalankan jaringan. Selain itu, lapisan ini terdiri dari semua komputer node yang menyimpan data jaringan blockchain. Ratusan node ini terhubung satu sama lain dalam sebuah jaringan peer-to-peer (P2P) yang terdesentralisasi.

2. Lapisan Data, lapisan data merupakan layer blockchain yang bertugas menyimpan data transaksi sejak blok awal sebuah blockchain ditambahkan (blok genesis). Semua informasi tentang blok, transaksi, dan urutan blok disimpan dalam lapisan ini.

3. Lapisan Jaringan, lapisan jaringan dalam blockchain menjalankan fungsi peer-to-peer (P2P). Network layer dalam blockchain memfasilitasi komunikasi antara semua node.

4. Lapisan Konsensus, lapisan konsensus merupakan layer penting dalam pengoperasian blockchain. Tanpa lapisan konsensus, jaringan blockchain tidak dapat memverifikasi transaksi dan tidak ada blok yang dapat divalidasi. Lapisan ini merupakan fondasi penting dalam menciptakan jaringan terdesentralisasi.

5. Lapisan Aplikasi, lapisan aplikasi atau application layer dalam blockchain berisikan berbagai protokol dan teknologi yang langsung berinteraksi dengan pengguna. Namun, lapisan ini bisa dibagi lebih jauh lagi menjadi lapisan eksekusi dan lapisan aplikasi. Tampilan antarmuka (UI),API (application programming interfaces),dan script merupakan lapisan aplikasi yang digunakan pengguna.












Comments