Adab Berbuka Puasa Ramadhan Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad

 

Memasuki bulan Ramadhan 1445 H/2024, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Setelah adzan Maghrib, umat Islam pun akan berbuka puasa. Berbuka puasa memiliki beberapa adab yang diajarkan dalam agama Islam. Di antaranya, umat Islam disunahkan untuk memulai berbuka dengan memakan kurma atau yang manis-manis, sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Menjalankan adab-adab berbuka puasa dapat meningkatkan nilai ibadah puasa seseorang serta membantu menjaga kesalehan dalam beribadah. Berikut adab berbuka puasa yang diajarkan dalam Islam.

 

1. Berbuka dengan Doa

Ada beberapa doa berbuka puasa yang sampai pada kita dari Rasulullah dengan kualitas periwayatan yang berbeda-beda. Namun, redaksi doa yang paling populer di tengah masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.

 

Doa Berbuka Puasa

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

 

Latin : Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamarrohimin

Artinya : Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih."

 

2. Berbuka dengan Makanan Halal dan Baik

Mengonsumsi makanan dan minuman yang halal serta sehat adalah bagian dari adab berbuka puasa. Karena, jika seseorang berbuka dengan makanan atau minuman yang tidak halal, akan mendapatkan dosa dan ibadahnya bisa jadi tidak diterima oleh Allah. Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :

 

إنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا”، وَقَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟

 

Artinya : "Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum mukminin dengan perintah yang Allah gunakan untuk memerintahkan para rasul. Maka Allah berfirman: "Wahai para rasul, makanlah segala sesuatu yang baik dan beramal shalehlah". Dan Allah juga berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah segala sesuatu yang baik, yang telah kami berikan kepada kalian". Kemudian Rasulullah pun menyebutkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan panjang, kusut rambutnya, kemudian mengangkat tangannya dan mengatakan, "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, perutnya diisi dengan sesuatu yang haram, maka bagaimana bisa diterima ?'.

 

3. Berbuka Puasa dengan Segera

Orang yang berpuasa juta dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa. Dalam sebuah hadis dari Sahl bin Sa’ad ra bahwa Rasulullah SAW bersabda :

 

  لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

 

Artinya: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (HR. Al-Bukhari, 2/1856 dan Muslim, 2/1098).

 

4. Berbuka dengan Kurma

Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka berbukalah dengan air. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Daud dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda :

 

إِذَا أفْطَرَ أحَدُكُمْ، فَلْيُفْطرْ عَلَى تَمْرٍ فَإنَّهُ بَرَكةٌ، فَإنْ لَمْ يَجِدْ تَمْراً، فالمَاءُ فَإنَّهُ طَهُورٌ

 

Artinya : "Apabila seorang dari kalian berbuka puasa, maka hendaklah dia berbuka dengan kurma. Sesungguhnya, kurma itu adalah (mengandung) berkah. Apabila tidak mendapatkan kurma, maka hendaklah dia berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu suci."

 

5. Berbuka dengan Porsi yang Sesuai

Hindari berlebihan dalam makan dan minum saat berbuka, karena itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengurangi manfaat ibadah puasa. Allah SWT tidak menyukai orang yang melakukan perbuatan israf (berlebih-lebihan). Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Alquran surat Al-An'am ayat 141 sebagai berikut, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

 

وَلَا تُسْرِفُوْا ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَۙ

 

Artinya : "Akan tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS Al-An‘am [6]:141).

 

Sumber : https://ramadhan.republika.co.id/  

Comments

Post a Comment