Ayah
Hari ini 12 November
2015 adalah hari ayah alias father’s day, saya jadi ingin menulis mengenai
peran ayah dalam keluarga. Pertama, karena saya punya ayah yang sangat saya cintai
dan banggakan serta kedua, saya sendiri adalah seorang ayah … jadi tulisan ini
dalam rangka merayakan diri sendiri juga.
Ayah kalau menurut
kamus adalah orang tua kandung laki-laki atau bapak atau panggilan kepada orang
tua kandung laki-laki, jadi kalau coba kita pahami maka :
Ayah adalah orang tua,
bukan umurnya saja yang tua tetapi berarti dewasa, mampu memikul tanggung
jawab, biasanya orang tua adalah orang yang dituakan alias jadi panutan
khususnya panutan atau teladan untuk anak-anaknya.
Ayah adalah orang tua
kandung alias ayah biologis, jadi kalau secara biologis maka anak-anaknya akan
mendapat ‘warisan’ genetik dari ayahnya. Warisan ini harus diperhatikan dengan
baik, seorang wanita yang akan menikahi seorang laki-laki harus, wajib
mengetahui latar belakang laki-laki tersebut. Latar belakang keluarga, agama,
pendidikan dan keturunan dari laki-laki yang akan menjadi ‘blue print’ untuk
anak-anaknya kelak.
Ayah adalah bapak,
bapak itu adalah laki-laki, laki-laki itu jantan, maskulin, gentleman, logic-thinking,
tegas, percaya diri, pelindung keluarga … tidak aneh jika mayoritas anak
bermasalah adalah orang yang tidak memiliki figur ayah dalam hidupnya.
Menjadi ayah yang baik
?
Pertanyaan yang sangat,
sangat, sangat mudah di jawab … tapi tidak mudah dilaksanakan (apalagi jika
tidak niat, tidak mau, tidak mau usaha). Ayah yang baik telah dicontohkan oleh
Nabi Muhammad Saw., beliau memiliki 4 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Beliau
dikenal sebagai ayah penyayang oleh anak-anaknya, bahkan beliau dikenal sebagai
Nabi yang menyayangi anak-anak. Rasa sayang pada anak-anaknya ditunjukan dengan
memeluk & menciumi mereka, kadang-kadang mengajak mereka bermain (Nabi
menyukai balap lari dengan anak-anaknya) serta tidak sungkan bercerita atau
membuat lelucon lucu !
Rasa sayang Nabi
terhadap anak-anaknya tidak berarti beliau tidak bisa tegas terhadap mereka.
Nabi bisa marah serta menegur, tetapi dalam batas-batas kewajaran serta tidak
berlebihan mengumbar emosi. Nabi pun dikenal sebagai ayah yang obyektif,
komunikatif dan sangat mengutamakan kebenaran. Nabi adalah ayah yang selalu ‘tersedia’
untuk anak-anaknya, sesibuk apapun beliau !
Beruntunglah kita yang
masih memiliki ayah, rayakanlah hari ini, hormatilah ayahmu, doakanlah ayahmu,
sapalah ayahmu …. serta jadilah (kelak) ayah yang lebih baik dari ayahmu !
Selamat Hari Ayah !
Tulisan ini potret dr Mil jg loh sebenernya. As far as I know of, u r what u write in this blog.
ReplyDeleteU almost perfect as a father my dear.
Happy Father's day
Tulisan ini potret dr Mil jg loh sebenernya. As far as I know of, u r what u write in this blog.
ReplyDeleteU almost perfect as a father my dear.
Happy Father's day
I ❤ you !
ReplyDeleteHAPPY FATHER'S DAY PIP. YOU'LL ALWAYS BE MY PERFECT FATHER 😘
ReplyDeleteVatertags-Glückwünsche pip
ReplyDelete