Sangat
penting untuk diingat bahwa implementasi database relasional yang optimal
mensyaratkan bahwa semua tabel setidaknya dalam bentuk normal ketiga (3NF).
Sebuah DBMS relasional yang baik akan memiliki keunggulan dalam mengelola
hubungan normalisasi; yaitu hubungan kosong dari setiap redudansi yang tidak
perlu yang dapat menyebabkan anomali data. Meskipun penciptaan hubungan
normalisasi merupakan tujuan desain database adalah penting, itu hanya salah satu dari banyak tujuan
dalam pembangunan database. Desain database yang baik juga mempertimbangkan
pengolahan (pelaporan) persyaratan (requirements) dan kecepatan pemrosesan.
Masalah
dengan normalisasi adalah bahwa tabel yang didekomposisi untuk memenuhi
persyaratan normalisasi, jumlah tabel database akan menjadi lebih banyak. Oleh
karena itu, dalam rangka untuk menghasilkan informasi, data harus disatukan
dari berbagai tabel. Bergabungnya dengan sejumlah besar tabel membutuhkan
tambahan operasi input/output (I/O) dan logika pengolahan, sehingga akan mengurangi
kecepatan sistem. Kebanyakan sistem database relasional mampu menangani penggabungan
tabel sangat efisien. Namun, kondisi yang jarang terjadi dan sesekali
memungkinkan denormalization dapat menjadikan kecepatan pemrosesan dapat
ditingkatkan.
Meskipun
tabel hasil normalisasi tidak selalu dapat dihindari, masalah bekerja dengan
tabel yang berisi dependensi parsial dan/atau transitif dalam lingkungan
database tidak harus selalu diminimalkan. Selain dari adanya kemungkinan
anomali data yang merepotkan, tabel yang tidak dinormalisasi dalam database cenderung
memiliki kekurangan sebagai berikut :
- Update data yang kurang efisien karena program yang membaca dan update tabel harus berurusan dengan tabel yang lebih besar dan kompleks.
- Pengindeksan lebih rumit. Tidak praktis untuk membangun semua indeks yang diperlukan untuk banyak atribut yang mungkin terletak di tabel yang tidak normal.
- Tabel tidak normal tidak menghasilkan strategi sederhana untuk membuat tabel maya yang dikenal sebagai view table.
Perlu diingat
bahwa desain yang baik tidak dapat dibuat dalam program aplikasi yang
menggunakan database. Juga perlu diingat bahwa tabel database tidak normal
sering menyebabkan berbagai bencana redundansi data dalam. Dengan kata lain,
menggunakan denormalization harus hati-hati dan pastikan bahwa anda dapat
menjelaskan mengapa tabel tidak normal adalah pilihan yang lebih baik dalam
situasi tertentu daripada tabel yang dinormalisasi.
Sumber
: Coronel/Morris/Rob,
2011, Database Systems : Design, Implementation & Management, Course
Technology Cengage Learning
Comments
Post a Comment