IF165804 - Sosio-Informatika & Profesionalisme [7] Kuliah Bersama

Materi Kuliah Bersama

Sosio-Informatik dan Profesionalisme

7 April 2018

It’s A Complex System

Sosio berkaitan dengan sesuatu yang memiliki aspek sosial, sementara istilah informatika berkaitan dengan bidang keilmuan komputer, rekayasa informasi. SKS adalah sistem kredit semester, 1 kredit sama dengan 3 jam pembelajaran, 1 jam pembelajaran tatap muka, 1 jam belajar mandiri dan 1 jam mengerjakan tugas. Pembelajaran atau kuliah memberikan materi yang berarti pemahaman. Wilayah kajian kuliah ini adalah dimensi sosial dari informatik, ilmu yang belum selesai, maksudnya adalah berkembang terus, pembelajaran terus menerus untuk menjadi partisipan dalam pengembangan keilmuan. Dimensi sosial bukan hal yang sederhana, dimensi sosial dalam kuliah ini dimulai dengan mengenali diri (mahasiswa à lulusan à sarjana) dan lingkungan kerja (sarjana à bekerja à profesi).

Informatika harus memiliki kesempatan untuk menggunakan dan memahami teknologi, bukan sebaliknya, bidang ilmu yang semakin meluas. Lingkungan tempat bekerja (pelayanan kesehatan, tranportasi, teknologi informasi dll.) tidak berdiri sendiri. Lingkungan kerja membentuk sistem yang saling terkait baik antar bisnis, masyarakat, pemerintah dan lain-lain. Lingkungan kerja yang membentuk sistem akan membentuk kompleksitas, membentuk saling keterkaitan, terhubung serta pembagian informasi dan pengetahuan. Wilayah sosio-informatik berkaitan dengan aspek sosial dalam individu, membentuk  komunitas yang kemudian membentuk masyarakat (society) yang pada akhirnya akan membentuk sistem, termasuk sistem global. Sistem dianggap sebagai sebuah kehidupan, didefinisikan dan dengan dibatasi misalkan menjadi  sistem tertentu. 

Profesi perlu dipahami dalam lingkup sistem : nation (negara/bangsa) yang memiliki nilai dan budaya, dibentuk oleh masyarakat, yang didalamnya terdapat komunitas praktek (community of practice, contoh Ikatan Dokter Indonesia) yang memiliki peran dan tanggung jawab yang selanjutnya mencakup individu-individu yang juga memiliki juga nilai dan budaya. Mahasiswa dibentuk dalam pembelajaran bukan hanya pintar tetapi juga bernilai (memiliki nilai) dan berbudaya. Lapisan-lapisan tersebut membentuk sistem global (society of societies). Individu yang memiliki profesi atau keahlian (spesialisasi) akan memberikan dan mendapat keuntungan atau manfaat pada lapisan-lapisan berikutnya sampai pada lapisan global.

Individu hidup (bukan hanya sekedar ada) dan beraktifitas yang harus memiliki pemahaman terhadap masyarakat dan pribadi (privacy). Konsep nilai rekayasa dalam profesi individu :

Bagaimana individu berkontribusi (yang mungkin berbeda) kepada masyarakat, negara sampai dengan lingkungan global.

- Bagaimana individu memiliki spesialisasi keilmuan dan keterampilan yang bermanfaat.

- Bagaimana individu memahami dan melaksanakan layanan yang baik.

- Bagaimana individu mengenal dan menghargai dirinya serta profesinya.

- Bagaimana individu berpartisipasi dalam komunitas, masyarakat sampai tingkat negara dan bangsa.

- Bagaimana individu memiliki profesi (yang bermanfaat).   

- Bagaimana individu memiliki etika dan patuh pada aturan atau hukum.

Profesi yang bisa dilihat dari sisi ekonomi, teknologi, budaya, sosial politik serta harmoni akan membawa globalisasi profesi yang sangat bermanfaat untuk individu. Bagaimana individu memilih profesi, menjalankan profesi, mengajak individu lain berbagi profesi, khususnya dalam bidang engineering akan menjadikan apa dan bagaimana berkontribusi juga dalam bidang keilmuan untuk memperkuat dasar profesi engineering (dalam sebuah siklus yang berulang). Mengasah kemampuan (contoh analisis) untuk menemukan solusi terhadap masalah dengan menggunakan teknologi informasi, bukan hanya memperbaiki gejalanya saja. Siklus engineering akan selalu berulang disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan baru. Penggunaan teknologi informasi dalam lingkungan sosial akan memiliki dampak terhadap individu dan masyarakat, industri, pemerintahan dan lain-lain, yang diharapkan bermanfaat. Dampak penggunaan teknologi informasi juga pada isu-isu etika dan aturan atau hukum. Dampak penggunaan teknologi informasi yang berakibat ancaman (misalnya terhadap sumber daya).

“La Chute Originales Est Celle Qui Viens de L’autre” (Satre) : Persoalan yang original itu ada karena adanya orang lain.

Contohnya kolaborasi dalam software development, menyelesaikan masalah yang berasal dari orang lain, bagaimana kolaborasi membagi pekerjaan pada individu (yang memiliki budaya dan nilai yang mungkin berbeda) untuk tujuan bersama. Bagaimana etika dalam menyelesaikan pekerjaan ? prinsip apa yang digunakan ? bagaimana jika ada prinsip yang bertentangan (conflict of interest) ?  bagaimana jika orang-orang bertentangan. Etika diperlukan dalam rangka memaknai, menghargai pekerjaan orang lain. Individu adalah mahluk sosial, sangat sulit berhasil jika melakukan pekerjaan atau kegiatan sendirian. Individu harus menyadari hak dan kewajiban dalam melakukan kerja kelompok.