Untuk
memasuki dunia kerja, mahasiswa tidak hanya membutuhkan gelar sarjana. Dunia
kerja membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki berbagai kompetensi
yang ternyata tidak banyak diajarkan di bangku kuliah, namun bisa dipupuk
melalui sikap selama menempuh pendidikan tinggi. "Yang paling dibutuhkan
di dunia kerja itu bukan hanya ijazah dan IPK saja, tetapi sikap-sikap seperti
budaya kerja yang baik, komunikasi, kemampuan bekerja dalam tim, kemampuan
berbahasa asing, membaca, menulis, dan matematika itu juga penting," kata
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
(Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad dalam acara wisuda (UNJ) di Jakarta
International Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (25/9).
Intan
yang juga menjabat sebagai Plt Rektor UNJ menjelaskan, saat ini hubungan antara
dunia pendidikan dan dunia pekerjaan di seluruh dunia sedang menghadapi masalah
besar, yakni pengangguran terdidik dan kurang tersedianya tenaga kerja dengan
kompetensi yang memadai. Hal itu terjadi, karena masih terjadinya kesenjangan
atau missmatch antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri. “Tampaknya,
ini semua harus menjadi perhatian kita bersama. Ada survei di 8.000 universitas
dari 20 negara, jadi memang ada masalah yang dibutuhkan dunia kerja dengan yang
dihasilkan kampus. Tapi jika kita ketahui di mana kekurangannya maka kampus
bisa menyesuaikan,” kata Intan.
Karena
itu dia berpesan agar lulusan pendidikan tinggi tidak hanya berperan sebagai
pencari kerja tetapi juga diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan
menjadi wirausahawan. Selain itu, para sarjana juga diharapkan dapat
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai konsep utama daya saing dan
pembangunan bangsa termasuk tentunya dalam menyikap perkembangan Revolusi Industri
4.0 saat ini. Menurut dia, penyesuaian konsep yang sejalan dengan perkembangan
zaman sangat penting agar dapat melengkapi diri dengan berbagai keterampilan
baik teknis atau hard skill maupun soft skill, pengetahuan, dan kemampuan yang
akan mendukung keberlanjutan karier seperti kebiasaan kerja yang baik, pandai
berkomunikasi, memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, dan memiliki empati
terhadap rekan kerja. “Para lulusan saat ini juga harus mampu menguasai
kemampuan profesi masa depan yakni literasi data, literasi teknologi, dan
literasi manusia,” ujar Intan.
Selasa
25 September 2018
Sumber
: republika.co.id
Comments
Post a Comment