Digital
detox mengacu pada periode waktu di mana seseorang menahan diri untuk tidak
menggunakan perangkat komunikasi elektronik seperti smartphone dan komputer. Proses
ini dianggap sebagai kesempatan untuk mengurangi stres, lebih fokus pada interaksi
sosial dan koneksi dengan alam. Manfaat digital detox termasuk peningkatan
kewaspadaan, penurunan kecemasan, dan apresiasi keseluruhan yang lebih baik
terhadap lingkungan seseorang, dapat menyebabkan perasaan lebih segar di antara
orang-orang yang melaksanakannya. Mereka menggambarkan ada detoks digital
sebagai "liburan" dalam beberapa aspek saat penggunaan teknologi yang
berlebihan menjadi lazim khususnya konteks sosial : orang-orang ingin
memastikan bahwa mereka mengetahui berita terbaru, posting Instagram, tweet
politik, dan lainnya dan untuk melakukan ini, mereka harus tetap terhubung. Smart
phone, laptop, dan tablet, dikombinasikan dengan aksesibilitas internet
nirkabel yang meningkat, memungkinkan pengguna teknologi untuk terus-menerus
terhubung ke dunia digital. Konektivitas online yang konstan dan terus menerus dapat
berdampak negatif pada kondisi pengguna sehingga menghasilkan keinginan untuk
sementara waktu menahan diri dari penggunaan teknologi komunikasi.
Comments
Post a Comment