Ali bin Abi Thalib RA dikenal sebagai
seorang Muslim yang memiliki pengetahuan ilmu yang sangat luas dalam. Dalam
salah satu riwayat, disebutkan bahwa begitu luasnya ilmu yang dimiliki,
sampai-sampai khalifah keempat dalam khulafaur rasyidin ini disebut sebagai
pintu gerbang ilmu pengetahuan. Karena kepandaian dan kemampuannya menguasai
ilmu, ada sekelompok orang-orang dari kaum Khawarij ingin membuktikannya. Dalam
benak mereka, mustahil suami dari Fatimah az-Zahra ini memiliki kedalaman ilmu
yang luar biasa. Karena itu, mereka pun akan menguji soal kebenaran bahwa Ali
sangat mumpuni. Lalu, kelompok kaum Khawarij ini berunding dengan sesamanya.
Siapa yang akan mereka ajukan untuk bertanya kepada Ali dan pertanyaan apa yang
akan diajukan. Setelah melalui perundingan panjang, diputuskan untuk mengutus
10 orang. Mereka masing-masing bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Ali
mengenai keutamaan ilmu. Satu per satu dari mereka menemui Ali dan bertanya
tentang keutamaan ilmu dibandingkan harta. Orang pertama bertanya, “Lebih utama
mana ilmu dengan harta?” Ali menjawab, “ Ilmu lebih utama daripada harta.
Sebab, ilmu merupakan pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun,
Firaun, dan lainnya.” Setelah mendapat penjelasan, orang pertama ini kembali kepada
kaumnya dan menyampaikan jawaban Ali.
Selanjutnya, datanglah orang yang
kedua dan bertanya; “Lebih utama mana ilmu dengan harta?” Ali menjawab, “Ilmu
lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu dapat menjaga kamu, sedangkan harta itu
kamulah yang menjaganya.” Orang kedua ini kembali kepada kaumnya dan
menyampaikan jawaban Ali. Selanjutnya, datang orang ketiga, keempat, kelima,
keenam, hingga orang yang ke-10 dan menanyakan hal yang sama kepada Ali. Dan,
Ali pun menjawab dengan penjelasan yang berbeda-beda antara jawaban yang
pertama, kedua, dan seterusnya. “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, orang
kaya harta banyak musuhnya, sedangkan orang yang kaya ilmu banyak sahabatnya.” “Ilmu
lebih utama daripada harta. Sebab, harta kalau dibelanjakan menjadi berkurang,
sedangkan ilmu kalau diberikan malah bertambah.” “Ilmu lebih utama daripada
harta karena orang yang banyak harta dipanggil dengan sebutan bakhil, sedangkan
orang yang banyak ilmunya disebut agung.” “Ilmu lebih utama daripada harta.
Sebab, ilmu tidak perlu penjagaan dari pencuri, sedangkan harta harus dijaga
dari pencuri.” “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, pada hari kiamat, orang
yang banyak harta pasti akan dihisab. Sedangkan, orang yang berilmu dapat
memberikan syafaat pada hari kiamat.” “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab,
lamanya pengangguran dalam melewatkan waktu harta dapat rusak dan habis,
sedangkan ilmu tidak akan rusak dan tidak akan habis.” “Ilmu lebih utama
daripada harta. Sebab, harta dapat menjadikan padatnya perasaan, sedangkan ilmu
dapat menerangi hati.” “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, orang yang
memiliki harta akan sering mengaku sifat ketuhanan, sedangkan orang yang
berilmu dapat merealisasikan ibadah.” Setelah menjelaskan berbagai permasalahan
tersebut, Ali kemudian menambahkan, “Jika mereka bertanya kepadaku dari satu
masalah itu, tetap aku jawab dengan jawaban yang berlainan (berbeda) selama aku
masih hidup.”
Sumber : https://republika.co.id/
Comments
Post a Comment