Bagi seorang muslim, menuntut ilmu
adalah tanggung jawab sehingga harus dipastikan kebenaran dan manfaatnya. Ilmu
yang diperoleh nantinya digunakan untuk memperbaiki diri sendiri dan lingkungan
sekitar. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits telah menjelaskan tugas dan
tanggung jawab muslim untuk menuntut ilmu :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ
وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: "Mencari ilmu adalah
kewajiban setiap Muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak
seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher
hewan." (HR Ibnu Majah). Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid dalam
kunjungannya ke Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Ciamis, sempat menjelaskan
syarat seorang muslim dalam menuntut ilmu. Syarat ini kemudian diterapkan
sehingga ilmu yang diperoleh benar-benar bermanfaat. Berikut 6 syarat menuntut
ilmu dalam Islam :
1. Cerdas akal, emosi, dan akhlak
2. Kemauan yang kuat
3. Sabar saat menemui kesulitan dan
kemudahan
4. Punya cukup bekal
5. Belajar dari guru yang kompeten
6. Waktu yang tidak kurang untuk
belajar.
Ali Ruqaya yang merupakan penggagas
komunitas muslim di Greater Toronto Area (GTA), pernah membahas adab menuntut
ilmu bagi seorang muslim. Pembahasan ini ada dalam tulisan berjudul Seven
Golden Etiquettes for Seekers of Knowledge, yang dipublikasikan di situs The
Productive Muslim Company. Berikut adab menuntut ilmu dalam Islam :
1. Diawali dengan niat : niat yang
baik menentukan keberhasilan seorang muslim dalam menuntut ilmu. Pentingnya
niat telah diingatkan Rasulullah SAW kepada para umatnya dalam hadits
إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا
لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ
إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ
يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ
Artinya: "Sebuah perbuatan
dinilai berdasarkan motivasinya (niyyah), dan tiap orang mendapatkan apa yang
diniatkan. Mereka yang hijrah karena Allah dan RasulNya maka Allah SWT dan
RasulNya akan membalas orang tersebut, namun mereka yang hijrah karena hal yang
bersifat duniawi atau wanita yang akan dinikahi maka dia akan mendapatkan hal
tersebut." (HR Bukhari dan Muslim).
2. Melakukan yang terbaik (ihsan) : selain
niat karena Allah SWT, usaha terbaik harus dilakukan tiap muslim saat menuntut
ilmu. Usaha terbaik (ihsan) akan mendapat hasil yang juga baik sesuai hadits
Rasulullah SAW
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا
الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
Artinya: "Sungguh Allah SWT
telah menetapkan ihsan dalam segala hal. Jika kalian berperang maka lakukanlah
yang terbaik. Jika sedang menyembelih hewan maka lakukan juga usaha terbaik.
Salah satu dari kalian mengasah pisaunya, sedangkan yang lain menenangkan hewan
yang akan disembelih." (HR Tirmidzi).
3. Tawakal : setelah melakukan usaha
terbaik, tiap muslim menyerahkan hasilnya sesuai ketentuan Allah SWT sesuai
sifat tawakal. Ali Ruqaya menjelaskan, tawakal adalah sifat penting yang
memungkinkan seorang muslim tidak mudah menyerah. Usaha dan doa hanya kepada
Allah SWT menjadi bekal penting bagi muslim dalam menuntut ilmu.
4. Menghilangkan sikap dan kebiasaan
buruk : Ali Ruqaya menjelaskan pentingnya menghilangkan sikap dan kebiasaan
buruk, lewat cerita Imam Syafi'i yang merasa ingatannya lemah. Guru Imam
Syafi'i, Waqi, menyarankan muridnya untuk berhenti melakukan dosa. Menurut
Waqi, pengetahuan adalah cahaya Allah SWT dan Allah SWT tidak mau cahayanya
menyinari dosa.
5. Bersyukur pada Allah SWT : dalam
firmanNya surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT telah menjelaskan manfaat bersyukur
dalam segala hal termasuk saat menuntut ilmu. Bersyukur akan membuka nikmat
lain dari Allah SWT
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Artinya : Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu mengatakan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka
sesungguhnya azabKu sangat pedih."
6. Selalu dzikir dan mengucapkan
istighfar : dzikir dan istigfar jangan sampai tidak diucapkan muslim saat
menuntut ilmu, ketika menemui kesenangan atau halangan. Selalu ingat Allah SWT
akan menghindarkan muslim dari hal buruk sesuai hadits
الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا
إِلاَّ ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالاَهُ أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
Artinya: "Dunia dan segala
isinya adalah kutukan, kecuali mengingat Allah SWT (dzikir) dan segala hal yang
mendukungnya atau orang yang memiliki atau memperoleh ilmu." (HR Ibnu
Majah).
7. Berdoa supaya terhindar dari malas
dan kesulitan : berikut doa yang bisa dibaca supaya terhindar dari rasa malas
saat menuntut ilmu
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ
وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ
الرِّجَالِ
Artinya: "Ya Allah, aku
berlindung kepadamu dari kecemasan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan,
sesat dan pengecut, beban hutang dan dari penguasaan manusia."
Jika menemui kesulitan, doa ini bisa
dibaca untuk memohoan bantuan dari Allah SWT
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ
سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Artinya: "Ya Allah, tidak ada
kemudahan kecuali Kau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan),
jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah."
Sumber : https://wolipop.detik.com/
Oleh : Rosmha Widiyani
Parbey kudu baca ni
ReplyDelete