Islam melarang menggambarkan secara
jelas wajah dan penampakan para nabi dan rasul. Mengapa Islam melarang
visualisasi para nabi dan rasul ? ''Karena
dikhawatirkan akan memunculkan pengultusan dan pemujaan terhadap Nabi Muhammad
SAW. Selain itu, visualisasi figur Rasulullah SAW, dikhawatirkan tidak akan
mempu menggambarkan pribadi dan figur Rasulullah SAW yang sesungguhnya,'' kata
pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Prof M Quraish Shihab, sebagaimana
dikutip dari dokumentasi Harian Republika. Menurut beliau, visualisasi figur
Rasulullah SAW tidak menutup kemungkinan adanya pelecehan. ''Itu dasarnya.
Karena bayangkan kalau digambar bisa jadi gambarnya lantas tersebar, mudah
diinjak-injak orang. Bisa jadi gambar itu tidak seuai benar dengan apa yang sebenarnya.
Karena itu, bisa jadi kalau difilmkan orang yang memerankan figur Nabi dalam
film kemudian melakukan hal-hal yang tidak sesuai perilaku Rasulullah SAW. Maka
untuk menghindari itu semuanya, lantas dilarang gambar itu,'' kata dia. Menurut
Quraish, untuk memvisualisasikan gambar Nabi Muhammad SAW dalam kondisi yang
baik saja dilarang, apalagi yang terjadi di media massa di Denmark dan sejumlah
negara di Eropa itu justru untuk melecehkan Rasul. Ketika ditanya kenapa dalam
agama Nasrani ada gambar Nabi Isa kenapa dalam Islam tidak boleh ada gambar
Nabi Muhammad SAW, menurut Quraish sebenarnya dalam Islam gambar Nabi Isa pun
dilarang. ''Karena kemungkinan unsur pelecehannya ada. Bukan hanya Nabi Isa
tapi semua nabi-nabi tidak boleh digambar.'' Quraish menjelaskan, gambaran
Rasulullah SAW sebetulnya ada dalam hadis. Dirawikan oleh banyak sahabatnya,
antara lain wajahnya bulat, rambutnya hitam sampai diujung telinga, alisnya
tebal, diantara alisnya ada urat yang nampak, kalau marah matanya bulat sangat
hitam, hidungnya mancung, giginya rapih. Kendati begitu, visualisasi Muhammad
SAW, sesuai ijtihad ulama, tetap dilarang. ''Dasar pelarangan itu adalah
sadduzzaro'i, menutup kemungkinan lahirnya sesuatu yang buruk,'' tambahnya”.
Sumber : https://republika.co.id/
Comments
Post a Comment