Setiap orang punya definisi tentang
kebahagiaannya masing-masing. Ada yang menganggap kebahagiaan adalah ketika
semua tujuan hidup mampu tercapai. Ada yang menilai kebahagiaan adalah ketika
berhasil menyelesaikan semua masalah, ketika mendapatkan sesuatu dari orang
tersayang, dan lainnya. Sayangnya, banyak orang kemudian lupa bahwa ada banyak
hal di dunia ini yang patut disyukuri. Hal-hal kecil dan tampak sederhana pun
sebenarnya merupakan suatu yang membahagiakan. Salah satu kebahagiaan yang
begitu sederhana yang diajarkan Islam kepada kita, tapi efeknya begitu luar
biasa ke dalam hati dan jiwa kita, adalah saat kita bisa memberi kebaikan pada
orang lain. Meski yang kita berikan kepada orang lain tidak besar, kita lakukan
hal itu dengan ikhlas dan kemudian orang yang kita beri merasa bahagia dengan
pemberian kita, diri kita merasakan kebahagiaan yang tak mampu kita lontarkan
dengan kata-kata. Hal itu karena kebahagian terletak di dalam hati. Jika hati
kita puas dengan apa yang kita lakukan, hati kita akan merasakan kebahagiaan.
Penelitian akademis dan sejarah manusia selama ribuan tahun telah menyatakan
bahwa manusia akan mendapatkan arti, kepuasan, dan kebahagiaan hidup saat
membuat orang lain bahagia, bukan berpusat pada diri sendiri.
Tindakan memberi akan membangkitkan
rasa berharga pada diri sendiri dan membawa kebahagiaan. Para ilmuwan
menyimpulkan bahwa kebahagiaan berkaitan erat dengan seberapa besar rasa syukur
yang kita naikkan, sementara ketidakbahagiaan bersumber dari keinginan diri
sendiri mencari sesuatu untuk mengisi kekosongan di dalam diri kita. Pembicara
internasional dalam bidang studi Islam dan spiritual, Yasmin Mogahed,
mengatakan, “Manusia memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi selain
kebahagiaan fisik. Kebahagiaan tersebut adalah kebahagiaan spiritual yakni
kebahagiaan hati dan jiwa. Tingkat kebahagiaan yang tinggi ini hanya bisa
datang melalui hubungan kita dengan Allah. Di antaranya, dengan meningkatkan
rasa syukur kepada Allah. Dalam ajaran Islam, memberi termasuk bagian dari
akhlak mulia yang mendatangkan kebahagiaan yang berlanjut dan abadi. Bahagia
dunia kemudian bahagia di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang
paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia.
Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat Muslim yang lain
bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau
menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim
untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beriktikaf di masjid ini, Masjid
Nabawi selama sebulan penuh.” (HR Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir no.
13280, 12: 453. Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan sebagaimana
disebutkan dalam Shahih al-Jaami’ no. 176). Untuk bisa memberi tidak harus
menunggu kaya, tidak juga menunggu gelar akademik berderet karena memberi tidak
berkaitan erat dengan kekayaan dan gelar yang berderet. Namun, berhubungan erat
dengan kemurahan hati. Hendaknya kita membina hati kita dan niscaya kita akan bahagia
karena bahagia itu sederhana yaitu ketika kita mampu memberi apa yang kita
miliki dengan hati yang ikhlas. Wallahu a'lam.
Oleh : Moch Hisyam
Sumber : https://www.republika.id
Comments
Post a Comment