“Niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat.” (QS al-Mujadalah [58] : 11). Ayat di atas menerangkan
tentang keutamaan ilmu. Seorang mukmin hendaknya melakukan tiga hal terhadap
ilmu. Pertama, mencari ilmu sebagai ikhtiar untuk menghilangkan kebodohan diri,
merupakan sebagai suatu ibadah dengan ikhlas hanya karena Allah dengan
mengharap ridha-Nya. Kedua, mengajarkan dan menyebarkan ilmu untuk orang lain.
Ketiga, mengamalkan ilmu untuk kemaslahatan yang luas. Selain itu, melakukan
penelitian dan pengembangan ilmu, tentunya sesuai dengan kaidah yang
dipersyaratkan, untuk meningkatkan khazanah ilmu. Dengan ilmu yang dimiliki,
jangan sampai menjadikan seseorang takabur, seperti dijelaskan pada ayat
berikut, “Sesungguhnya aku diberi nikmat ini karena kepintaranku.” (QS az-Zumar
[39] : 49). Hendaknya harus disadari peringatan Allah SWT pada ayat berikut
ini. “Di atas orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui.” (QS Yusuf
[12] : 76).
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan
bahwa di atas seseorang yang berpengetahuan ada orang lain yang lebih
berpengetahuan, dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan adalah Allah
Yang Maha Mengetahui. Setiap orang memiliki perbedaan pada pembidangan ilmu dan
tingkatan penguasaan ilmu. Sehingga untuk menambah ilmu, seseorang harus
bertanya dan belajar pada orang lain. “Maka tanyakanlah kepada orang yang
berilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (QS an-Nahl[16] :43) dan (QS
al-Anbiya’[21] : 7). Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa dikehendaki kebaikan
oleh Allah, maka Allah memberikan kepadanya pemahaman tentang ilmu agama.’” (HR
Bukhari dan Muslim). Sehingga, kita hendaknya menekuni dan terus mempelajari
ilmu agama secara berkelanjutan, di samping mempelajari ilmu duniawi. Rasulullah
SAW bersabda, “Sungguh aku diutus (oleh Allah SWT) sebagai seorang guru.” (HR
Ibnu Majah). Tentang menghormati guru, seorang sahabat, yaitu Abu Sa’id
Al-Khudri mengatakan, “Saat kami sedang duduk-duduk di Masjid, datang
Rasulullah SAW kemudian duduk di hadapan kami. Maka seolah-olah di atas kepala
kami terdapat burung, tidak ada seorangpun dari kami yang berbicara.” (HR
Bukhari). Seorang guru mempunyai peran penting dalam proses belajar dan
mengajar ilmu. Karenanya, kita harus memuliakan guru dengan menghormati secara
layak. ”Barangsiapa menempuh jalan suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim) . Wallahu a’lam.
Oleh : Sigit Indrijono
Sumber : https://www.republika.id/
Comments
Post a Comment