Desa Sade adalah desa adat Suku Sasak
yang berada di Desa Rembitan, Kec. Pujut, Kab. Lombok Tengah NTB. Jika anda
mengunjungi desa ini, akan diminta untuk mengisi buku tamu dan dipersilahkan
masuk untuk mengelilingi desa ini, karena salah satu warga desa ini berprofesi
sebagai guide. Di kampung sade ini terdapat 150 rumah dengan 150 kepala
keluarga dengan jumlah warga sekitar 720 orang. Desa ini sangat banyak di
kunjungi oleh para wisatawan asing. Desa ini merupakan penduduk asli Sasak,
sampai sekarang ini desa sade masih menyimpan adat-istiadat nenek moyangnya pada
zaman dahulu. Para wisatawan merasa penarasan dengan keunikan budaya yang
dimiliki oleh masyarakat desa ini. Untuk mengunjungi desa adat sade ini tidak
membutuhkan biaya. Sebagai asli suku sasak di Lombok Tengah para penduduk ini masih sangat berpegang
teguh pada keyakinannya. Desa ini sangat terkenal akan keunikan budaya dan
sejarahnya. Demi menjaga tradisi dan supaya lebihdekat dengan alam semua
bangunan yang ada di desa ini berbahan dasar dari alam. Dinding rumah terbuat
dari anyaman bambu, lantainya terbuat dari tanah liat, dan atapnya terbuat dari
ilalang, para penduduk desa Sade menyebutnya dengan Bale Tani.
Di dalam bale tani ini dibuatkan
pintu agak lebih rendah supaya para tamu yang berkunjung lebih hormat kepada
pemiliki rumah. Bagian depan bale tani ini digunakan untuk menerima tamu dan
sebagai tempat tidur laki-laki sedangkan bale dalam digunakan untuk tidur
perempuan atau sebgai tempat melahirkan. Untuk mencapai bale dalam pengunjung harus
menaiki 3 anak tangga, yang mencerminkan makna kehidupan, seperti dilahirkan,
berkembang, kemudian meninggal. Sedangkan tradisi unik di desa ini dan masih di
pertahanlkan sampai sekarang adalah Kawin Culik yang dimana para wanita di desa
ini diculik oleh kaum laki-laki kerumah di wanita dan hal ini tidak boleh
diketahui oleh orang tua si wanita. Setelah si laki-laki ini mengungkapkan isi
hatinya di depan orang tua wanita barulah diadakan acara nyongkolan atau
gendang belek. Dan setelah itu barulah mereka menempati Bale Kodong sebagai
tempat berbulan madu. Selain itu para penduduk desa ini melakukan berbagai
antraksi pada acar-acara tertentu seperti Presean, Tari Gendang Beleq, dan Tari
Amaq Kemenges. Mata pencaharian masyarakat desa ini adalah petani, akan tetapi
seiringnya berjalan waktu para wanita di desa ini bermata pencaharian sebagai
penenun kain songket.
Sumber : https://www.wisatalombok.co.id/
Comments
Post a Comment