Muslim harus mampu menebarkan kasih
sayang kepada sesama manusia. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda,
“Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Dzat yang Maha Penyayang.
Hendaklah kalian sayangi orang yang ada di bumi, niscaya Dzat yang ada di
langit akan mencintai kalian.” (HR at-Tirmidzi). Dari hadis ini, kita bisa
belajar tentang konsep menyayangi kemanusiaan. Terlepas dari suku, bangsa,
bahkan agama, Muslim harus mampu menebarkan kasih sayang kepada sesama manusia.
Atas dasar hadis ini pula sikap keras dan bahkan menghilangkan nyawa manusia
adalah sebuah kejahatan yang bertentangan dengan prinsip Islam yang rahmatan
lil alamin. Menafikan kemanusiaan adalah sebuah kebodohan. Menegasikan orang
yang berbeda dan menyebarkan kebencian tentunya bertolak belakang dengan ajaran
Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang tidak menyayangi manusia tidak akan
disayangi Allah.” (HR Muslim). Setiap orang punya hak untuk hidup. Sedemikian
pentingnya hak hidup, sehingga Allah dalam Al Quran menyatakan bahwa membunuh
orang lain yang tanpa hak dianggap seperti membunuh umat manusia (QS al-Maidah:
32). Tidak ada pembenaran yang membolehkan seseorang untuk menghilangkan nyawa
orang lain tanpa ada alasan yang benar, sebagaimana firman Allah SWT,
“Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang
benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.” (QS
al-An’am: 151).
Islam tidak membenarkan untuk
melakukan kekerasan, intoleransi, dan pembunuhan terhadap orang yang berbeda
keyakinan. Sikap menghargai orang yang berbeda dalam kepercayaan adalah sebuah
keniscayaan. Pergaulan sosial antar pemeluk agama tidak boleh didasarkan pada
perbedaan keyakinan. Sikap diskriminasi dan intoleransi hanya akan
menghancurkan fondasi bangunan sosial. Jangan memaksa orang lain untuk memeluk
keyakinan kita. Hidup dalam sebuah bangsa yang multi agama, sudah menjadi
kewajiban untuk menghargai dan menerima perbedaan. Masing-masing dari kita
memiliki cara dan jalannya sendiri-sendiri. Ketentuan Allah lah yang menjadikan
kita berbeda. Memaksa orang lain untuk sama dalam kepercayaan sudah pasti
menafikan ketentuan yang Maha Penyayang. Jika Allah berkehendak sudah tentu
kita dijadikan satu umat (QS al-Maidah : 48). Islam menanamkan prinsip umum
yang berkaitan dengan sikap keberagamaan, yaitu “tidak ada paksaan dalam
agama”. Setiap individu memiliki tanggung jawab atas kehidupannya. Manusia
memiliki hak untuk menentukan pilihannya termasuk dalam beragama. Allah sudah
memberikan potensi ruhaniyah yang memungkinkan manusia bisa mengambil keputusan
yang benar. Allah SWT berfirman, “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama
(Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan
jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah,
maka sungguh, ia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak
akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS al-Baqarah: 256).
Wallahu a’lam.
Oleh : Abdillah
Sumber : https://www.republika.id/
Comments
Post a Comment