Sanggup istiqamah, memperjuangkan
tujuan bersama, menjadi umat terbaik. Ramadhan yang penuh berkah merupakan
kesempatan emas untuk terus menebar kebaikan dan memperbanyak ibadah. Mari
berlomba meraih ridha dan rahmat-Nya, dengan senantiasa meningkatkan keimanan
dan ketakwaan. Allah SWT menghadiahkan kebaikan Ramadhan kepada umat Islam yang
disebut dalam Al Qur’an sebagai umat terbaik. “Kamu (umat Islam) adalah umat
terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang
makruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...” (QS Ali Imran:
110). Secara sosiologis, umat menunjukkan kesatuan manusia. Anggotanya menjaga
kebersamaan, bahu membahu dan bergerak dinamis dengan gaya dan pedoman hidup
yang sama. Merujuk pada ayat tersebut di atas, setidaknya ada tiga syarat yang
harus dipenuhi agar dapat menjadi umat terbaik.
Pertama, senantiasa menyuruh pada
kebaikan. Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa makruf merupakan istilah yang mencakup
segala hal yang dicintai oleh Allah SWT. Kebajikan yang bermanfaat bagi manusia
dan lingkungannya. Tentu selalu ada keburukan, namun dengan terus menerus
menebar kebaikan, akan mengurangi bahkan menghilangkan kejahatan. Tentu saja
hal yang paling utama adalah menyiapkan diri sebagai teladan. Sehingga orang
akan mudah mengikuti jalan dakwah yang kita lakukan. Kedua, aktif bersama
mencegah kemungkaran. Mungkar mencakup segala hal yang dibenci dan dimurkai
oleh Allah SWT. Bertentangan dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan merusak
lingkungan. Diperlukan sikap bijak saat menyeru pada kebaikan dan mencegah
keburukan. Sikap lemah lembut dan kasih sayang dikedepankan. Santun dan
sabar menjadi keharusan. Sebagaimana
Allah SWT berfirman dalam kisah Luqman. “Wahai anaku, laksanakanlah shalat dan
suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang munkar
serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk urusan yang (harus) diutamakan.” (QS Luqman: 17).
Ketiga, bersikap moderat, selama tidak menyalahi nilai agama yang dianut. Membangun hubungan baik dengan yang seagama juga antar umat beragama. Menjaga persatuan dalam berpegang teguh pada ajaran Tuhan. Umat Islam dihimpun oleh iman dan kemuliaannya ditentukan ketakwaan. Keimanan menjadi modal menuju kehidupan yang damai, tenang, dan membahagiakan. Melepaskan manusia dari badai kegelisahan, kecemasan, dan ketakutan. Sanggup istiqamah, memperjuangkan tujuan bersama, menjadi umat terbaik, hidup sepenuhnya diridhai Allah Yang Maha Rahman. Wallaahu a'lam.
Oleh : Prof. Tedi Priatna
Sumber : www.republika.co.id
Comments
Post a Comment