Umat Islam dianjurkan untuk
menyebarkan ilmu yang dimiliki kepada khalayak luas. Bahkan ilmu yang
bermanfaat dapat menjadi amal yang tak terputus pahalanya meski yang
bersangkutan telah wafat, hal ini berbeda dengan yang biasa terjadi pada umat
Bani Israel. Islam memerintahkan umatnya untuk menyebarkan ilmu yang dia
miliki, meskipun ilmu itu hanya sedikit. Rasulullah SAW bersabda :
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
“Ballighu anni walaw ayah.” Yang
artinya, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”
Dalam hadits lainnya dijelaskan :
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا
حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ
هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ
“Nadharallahu imran sami’a minna haditsan
fahafizhahu hatta yuballighagu ghairahu farubba haamili fiqhin ila man huwa
afqahu minhu wa rubba haamili fiqhin laisa bifaqihin.” Yang artinya, “Allah
akan menceriakan seorang hamba yang telah mendengar dari kami sebuah hadis dan
dia menghafalnya hingga dia menyampaikannya pada orang lain. Bisa jadi pembawa
fikih itu ke orang yang lebih fakih darinya dan bisa saja pembawa fikih itu
bukanlah seorang fakih (orang yang paham).” Syekh Aidh Al Qarni dalam buku
Sentuhan Spiritual menjelaskan bahwa menyembunyikan ilmu dan tidak
menyebarkannya kepada orang lain adalah di antara ciri khas Bani Israel. Hal
ini adalah kebiasaan kaum Bani Israel yang dimurkai Allah SWT, sebagaimana
firman Allah dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 159 :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا
مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ
ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
“Innalladzina yaktumuna maa anzalna
minal-bayyinaati wal-huda min ba’di maa bayyannahu linnasi fil-kitabi ulaa-ika
yal’anuhumullahu wa yal’anuhumulla’inun.” Yang artinya, “Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya
kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula)
oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.”
Rep : Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Sumber : https://www.republika.co.id/
Comments
Post a Comment