Sekurang-kurangnya terdapat lima
pokok ajaran Islam. Pertama ijtihadan wajtima’an. Bekerja keras atau
sungguh-sungguh dan menjaga persatuan. Ajaran Islam memerintahkan kepada para
penganutnya untuk bekerja keras dan sungguh-sunguh dalam berkarya. Sikap malas,
berleha-leha dalam berkarya harus sangat dihindari setiap muslim. Rasulullah
saw senantiasa berdo’a agar dijauhkan dari sifat penakut dan malas. Allahumma
inni a’udzu bika minal jubni wal kasali, Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari
sikap penakut dan malas.
Kedua, menjaga persatuan dan
persaudaraan. Dalam Al-qur’an banyak ayat yang memerintahkan agar kita menjaga
persatuan dan menjauhi perpecahan.”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,” (Q. S. Ali Imran : 103).
Kehadiran Islam ke muka bumi ini untuk mempersatukan umat dan memberi kedamaian
bagia seluruh penghuni bumi.
Ketiga, satrul ‘aurat, menutup aurat.
Aurat manusia terbagi kepada dua yakni aurat lahir dan aurat batin. Aurat lahir
adalah bagian dari tubuh seseorang yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang
yang bukan haknya, sedangkan aurat batin adalah berupa keaiban yang dimiliki
seseorang. Islam mewajibkan menutup kedua aurat tersebut. Namun demikian, harus
diakui, kebanyakan dari kita baru mampu menutup aurat lahir, namun senang
mengumbar aurat batin, terutama aurat batin orang lain. Salah satu buktinya
adalah kesenangan melakukan ghibah. Padahal, ajaran Islam sangat mengutuk
sekali perbuatan ghibah, sebab ghibah merupakan perbuatan yang berupaya keras
membuka aurat batin seseorang di hadapan umum. Allah menggambarkan ghibah
sebagai perbuatan dosa yang sangat menjijikan. “Hai orang-orang yang beriman!
Jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang” (Q. S. Al-Hujurat : 12). Rasulullah saw bersabda, salah satu syarat
untuk mendapatkan pertolongan Allah adalah menutup aurat atau aib orang lain.
Keempat, laa ilaah illallah. Tiada
Tuhan selain Allah. Pokok dari ajaran Islam lainnya adalah keyakinan kepada
Allah. Orang yang benar-benar yakin kepada Allah, ia akan menyandarkan segala
perbuatannya hanya karena Allah. Sukses dan gagalnya dalam melakukan suatu
perbuatan diserahkan kepada Alah. Ia tidak akan sombong ketika sukses, dan
tidak akan putus asa manakala kegagalan menimpanya. Lebih dari itu, ia sangat
meyakini bahwa segala sesuatu yang diperbuatnya harus dipertanggungjawabkan di
hadapan Allah swt. Buah utama dari keyakinan seorang muslim terhadap Allah
adalah kehati-hatian dalam menjalani kehidupan ini.
Kelima, mujahadatun nafs.
Mengendalikan diri. Salah satu bentuk pengendalian diri adalah menjaga akhlak,
baik akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia, maupun akhlak terhadap
sesama makhluk Allah lainnya. Salah satu wujud Islam yang rahmatan lil’alamin
adalah akhlak mulia. Manusia yang sempurna dalam pandangan Islam adalah manusia
yang berakhlak mulia. Salah satu faktor keberhasilan dakwah Rasulullah saw
adalah kemampuannya dalam menonjolkan kemuliaan akhlaknya, baik di hadapan para
sahabat maupun di hadapan orang-orang yang memusuhinya. Sayidina Ali bin Abi
Thalib r.a. mengatakan, “Islam itu sangat mulia, tak akan ada satu ajaran pun
yang mampu menandingi kemuliaannya”. Oleh karena itu, kewajiban setiap muslim
untuk membuktikannya. Salah satu caranya adalah dengan mengamalkan kelima pokok
ajaran Islam tersebut.
Oleh : Ade Sudaryat
Sumber : https://retizen.republika.co.id/
Comments
Post a Comment