Seorang penceramah, guru, orang tua
yang hendak memberikan nasihat kepada jamaahnya, muridnya, atau pun kepada
anaknya maka hendaknya mengawali dengan niat yang baik sehingga nasihat yang
disampaikan akan masuk ke dalam hati. Ketua Umum Rabithah Alawiyyah yang juga
pengasuh Pondok Pesantren Suniyyah Salafiyah Pasuruan, Habib Taufiq bin Abdul
Qadir Assegaf menjelaskan beberapa persoalan yang penting untuk disampaikan
atau diingatkan ketika memberikan nasihat seperti menukil kitab Ayyuhal Walad
karya Imam Ghazali. Apa saja ?
Pertama, mengingatkan tentang neraka.
Hendaknya memberikan nasihat tentang bahayanya neraka, karena itu adalah
siksaan Allah SWT keras. Mengingatkan manusia bahwa neraka itu ada dan banyak
yang akan menjadi penghuninya dari golongan manusia dan jin. Karena itu
hendaknya khawatir akan siksa neraka. "Nasihat itu ingatkan manusia dari
azab neraka sehingga mereka menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Karena dosa
itulah yang membuat manusia ada di neraka Allah," kata Habib Taufiq Assegaf
dalam kajian kitab Ayyuhal Walad yang juga disiarkan kanal resmi Sunsal Media
beberapa hari lalu.
Kedua, mengajak manusia untuk
berpikir tentang umur yang telah berlalu. Mengingatkan manusia untuk
mengevaluasi umurnya dan apa yang telah dilakukan hingga mencapai umur tersebut
adalah nasihat yang penting untuk disampaikan. Sehingga manusia waspada dan
berhati-hati agar tidak melakukan maksiat. Habib Taufiq menjelaskan dalam
sebuah keterangan dijelaskan bahwa ada malaikat yang setiap pagi dan sore
mengingatkan pada manusia. Peringatan pertama terhadap orang yang berumur empat
puluh tahun yang diibaratkan pohon yang sudah waktunya dipanen maksudnya agar
tidak menyibukan dengan dunia. Peringatan kedua kepada orang yang berumur lima
puluh tahun, tentang apa bekal yang sudah disiapkan untuk kehidupan akhirat.
Peringatan ketiga kepada orang yang berumur enam puluh tahun agar tidak alasan
untuk lebih ta'at.
Ketiga, mengajak manusia berfikir
tentang banyaknya tantangan dan rintangan masa depan untuk keselamatan iman.
Sehingga seseorang terus melakukan kebaikan dan mengkhawatirkan akan kondisinya
saat ajal menjemput apakah dalam kondisi husnul khatimah atau justru suul
khatimah. Termasuk juga mengingatkan sakitnya sakaratul maut yang tidak ada
kesakitan melebihinya. "Nasihat itu mengajak kita sadar bagaimana kita
mengisi hidup di dunia untuk taat pada Allah dan jauh dari maksiat dan mati
dalam husnul khatimah," katanya.
Rep: Andrian Saputra Red: Muhammad
Hafil
Sumber : https://www.republika.co.id/
👍🏻
ReplyDelete