Alan Turing adalah sosok yang berpengaruh dalam ilmu komputer dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI). Turing sering disebut sebagai "bapak AI". Pada tahun 1936, menulis sebuah makalah berjudul “On Computable Numbers.” Di dalamnya, Turing mengemukakan konsep inti komputer, yang kemudian dikenal sebagai mesin Turing. Perlu diingat bahwa komputer (PC/Mainframe) tidak akan dikembangkan hingga lebih dari satu dekade kemudian, namun makalahnya, yang disebut "Mesin Komputasi dan Kecerdasan", yang akan menjadi sejarah bagi AI. Turing fokus pada konsep mesin yang cerdas, untuk melakukan ini, harus ada cara untuk mengukurnya. Apa itu kecerdasan, setidaknya untuk sebuah mesin ? Di sinilah dia menemukan "Tes Turing" yang terkenal.
Ini pada dasarnya adalah permainan dengan tiga pemain : dua manusia dan satu
komputer. Evaluator, seorang manusia, mengajukan pertanyaan terbuka kepada dua
orang lainnya (satu manusia, satu komputer) dengan tujuan untuk menentukan mana
yang manusia. Jika evaluator tidak dapat membuat keputusan, maka komputer
dianggap cerdas. Kejeniusan konsep ini adalah tidak perlu melihat apakah mesin
benar-benar mengetahui sesuatu, sadar diri, atau bahkan apakah itu benar.
Sebaliknya, Tes Turing menunjukkan bahwa mesin dapat memproses informasi dalam
jumlah besar, menafsirkan ucapan, dan berkomunikasi dengan manusia. Turing
percaya bahwa sebenarnya baru sekitar pergantian abad sebuah mesin akan lulus
ujiannya. Jadi, bagaimana Turing Test bertahan selama bertahun-tahun ? contoh
pada Mei 2018 di konferensi I/O Google, CEO Sundar Pichai memberikan demo Google
Assistant. Sebelum demo langsung, dia menggunakan perangkat tersebut untuk
menelepon penata rambut setempat untuk membuat janji temu, seolah-olah dia
sedang berbicara dengan seseorang padahal sedang berkomunikasi dengan
aplikasi/mesin ! Pada tahun 1980, filsuf John Searle menulis makalah terkenal
berjudul “Minds, Brains, and Programs,” Searle mengajukan teori dua bentuk AI :
(1) AI
Kuat : mesin yang benar-benar memahami apa yang sedang terjadi. Bahkan mungkin
ada emosi dan kreativitas, seperti yang kita lihat di film-film fiksi ilmiah.
Jenis AI ini juga dikenal sebagai Kecerdasan Umum Buatan (Artificial General Intelligence
- AGI ), contohnya Google DeepMind.
(2) AI
Lemah : mesin mencocokkan pola dan biasanya berfokus pada tugas yang sempit
atau terbatas, contohnya termasuk Siri dari Apple dan Alexa dari Amazon.
Warren McCulloch dan Walter Pitts,
tahun 1943 mengembangkan teori-teori baru untuk menjelaskan otak, yang
seringkali bertentangan dengan kebijaksanaan konvensional psikologi Freudian. Keduanya
berpikir bahwa logika dapat menjelaskan kekuatan otak dan juga melihat wawasan
dari Alan Turing. Pada tahun 1948, Norbert Wiener menerbitkan Cybernetics: Or
Control and Communication in the Animal and the Machine. Seperti McCulloch dan
Pitts, Wiener membandingkan otak manusia dengan komputer. Selain itu, dia
berspekulasi bahwa komputer akan dapat bermain catur dan akhirnya mengalahkan
grand master. Alasan utamanya adalah dia percaya bahwa sebuah mesin dapat
belajar sambil bermain game. Dia bahkan berpikir bahwa komputer akan dapat
menggandakan dirinya sendiri. John McCarthy adalah salah satu peneliti awal AI.
Ketertarikan John McCarthy pada komputer dimulai tahun 1948, ketika dia
menghadiri seminar, yang disebut “Cerebral Mechanisms in Behavior,” yang
membahas topik tentang bagaimana mesin pada akhirnya dapat berpikir. Beberapa
peserta termasuk perintis AI terkemuka seperti John von Neumann, Alan Turing,
dan Claude Shannon. pada tahun 1956, John McCarthy mengorganisir proyek
penelitian selama sepuluh minggu di Universitas Dartmouth. Dia menyebutnya
sebagai "studi tentang kecerdasan buatan". Itu adalah pertama kalinya
istilah AI digunakan.
Pada pemahaman tingkat tinggi, gambar
menunjukkan bagaimana elemen utama AI berhubungan satu sama lain. Gambar diatas
adalah komponen utama AI, yang mencakup berbagai macam teori dan teknologi. Dibagi
menjadi dua kategori utama : pembelajaran mesin (machine learning) dan
pembelajaran mendalam (deep learning). AI adalah teori dan pengembangan sistem
komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan
manusia, seperti persepsi visual, pengenalan ucapan, pengambilan keputusan, dan
terjemahan antar bahasa. Pembelajaran mesin adalah cabang kecerdasan buatan
(AI) dan ilmu komputer yang berfokus pada penggunaan data dan algoritme untuk
meniru cara manusia belajar, secara bertahap meningkatkan akurasinya. Deep
Learning adalah teknik pembelajaran mesin yang membangun jaringan syaraf tiruan
untuk meniru struktur dan fungsi otak manusia.
Sumber : T. Taulli, 2019, Artificial Intelligence Basics A Non-Technical Introduction, Apress
Comments
Post a Comment