Beruntunglah mereka yang mampu
melewati berbagai cobaan dengan penuh kesabaran dan ketaatan. Sejatinya dunia
ini diciptakan sebagai tempat cobaan. Suka dan duka dipergilirkan. Rasa cinta
dan benci dihadirkan. Allah SWT akan selalu memberikan cobaan kepada manusia
dengan kekurangan dan kelebihan menurut kehendak-Nya. Dan, Allah menjanjikan
pertolongan bagi mereka yang bersabar. Allah SWT berfirman, “Dan Kami pasti
akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa,
dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS al-Baqarah: 155). Beruntunglah mereka yang mampu melewati berbagai cobaan
dengan penuh kesabaran dan ketaatan. Ingatlah bagaimana Nabi Nuh AS dipukuli
kaumnya hingga pingsan. Namun, beberapa saat kemudian, dia bersama kaumnya yang
beriman selamat dari air bah dan topan. Nabi Ibrahim al-Khalil dilemparkan ke
dalam api yang berkobar-kobar, tapi kemudian Allah menyelamatkannya. Nabi
Ismail AS dengan pasrah bersedia untuk dikorbankan demi ketaatan pada perintah
Allah, lalu diselamatkan. Pujian atas kesabarannya abadi hingga kini. Nabi
Ya’qub AS buta saat ditinggalkan Yusuf AS yang disayanginya, tapi tak lama
kemudian pulih kembali.
Sementara, Nabi Muhammad SAW sejak mudanya telah yatim, ditimpa berbagai cobaan, dan mengalami kejahatan dari musuh-musuhnya. Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW tetap lebih kukuh daripada Gunung Hira. Tatkala seluruh upayanya telah berhasil, seperti penaklukan negara-negara besar, tercapai cita-cita dan dakwahnya, datanglah tamu yang mencabut nyawanya. Mereka yang memahami keadaan lautan kehidupan akan tahu bagaimana harus bersabar menghadapi keganasan dan pasang surut gelombang kehidupan. Ia tak akan merisaukan turunnya bala. Tak akan pula kaget dengan kegembiraan yang terkadang datang tiba-tiba. Betapa banyak bencana yang menimpa orang-orang besar, tapi hal itu justru memperkuat rasa tawakal kepada Allah SWT. Mereka rela dengan ujian yang menimpa.
Ketahuilah, mukmin sejati ialah yang
bersih hatinya dari segala bentuk pengingkaran dan keraguan terhadap Allah SWT.
Setiap kali ditimpa cobaan, akan makin bertambah imannya dan kuat tawakalnya.
Tatkala dilimpahkan berbagai kenikmatan, makin besar rasa syukurnya. Hasan
Al-Bashri berkata, “Pada saat manusia sama-sama sehat, mereka sejajar dalam
iman. Namun, saat bencana menimpa, tersingkaplah siapa yang benar-benar kukuh
imannya.” Semua cobaan akan menjadi ringan manakala seorang hamba tahu pahala
yang terselip di baliknya. Itulah sebenarnya tujuan Allah memberikan segala
cobaan. Rasa sakit akan hilang jika kita rela dengan rasa sakit itu. Ingatlah,
segala cobaan yang Allah hadirkan pasti ada akhirnya. Oleh karena itu, jadikan
iman dan kesabaran sebagai bekal perjalanan mengarungi bahtera kehidupan. Yakinilah,
apa pun cobaan yang tengah hadir dalam kehidupan kita saat ini, pasti
mendatangkan kebaikan. Allah tidak akan membebani seseorang melebihi batas
kemampuannya. Wallahu a’lam.
Oleh : Agus Sopian
Sumber : https://www.republika.id/
True
ReplyDelete