Kebahagiaan sering dikaitkan dengan
banyak faktor, termasuk dari pendidikan. Keterkaitan ini mengacu pada bagaimana
pendidikan tinggi seperti kuliah bisa meningkatkan kebahagiaan seseorang di
masa depan. Bagaimana cara mengamatinya ? Pandemi COVID-19 telah sedikit banyak
mengubah persepsi siswa apakah pendidikan tinggi sepadan dengan kebahagiaan
karier dan hidup di masa depan atau justru sebaliknya. Sebab, masa pandemi
telah membentuk sistem baru di mana mahasiswa tak lagi perlu ke kampus dan bisa
belajar secara daring atau online. Kondisi pembelajaran semacam ini faktanya
memunculkan persoalan lain. Mahasiswa harus lebih banyak menyisihkan uang untuk
internet mereka dan mudah terganggu dengan aktivitas lain seperti pergi bersama
teman (saat jam kuliah) hingga berbelanja dan kegiatan lainnya. CNBC Make It
mencatat, beberapa dari mahasiswa yang kuliah online pada masa pandemi
cenderung memiliki krisis utang yang meningkat. Hal ini diperparah dengan
semakin kacaunya pasar kerja di mana industri membutuhkan pengalaman lapangan,
sementara mahasiswa hanya hidup di dunia online selama kuliah. Pada akhirnya,
mahasiswa mulai mempertanyakan : apakah pendidikan tinggi sepadan untuk
kebahagiaan yang ingin mereka capai atau tidak.
Pendidikan Tinggi Berkorelasi dengan
Kebahagiaan Masa Depan, untuk membahas bagaimana kebahagiaan dicapai, tentu
akan menjadi perdebatan yang sulit disepakati banyak orang. Namun, kebahagiaan
dalam definisi sebagai kepuasan jalan hidup seseorang, mungkin bisa dilihat
dari pendidikan. Hal ini bisa mulai diamati dari seseorang saat memilih jurusan
terbaik menurut mereka, menemukan tujuan karier dan hidup, kemudian setelah itu
kita bisa melihat bagaimana kuliah bisa memengaruhi kebahagiaan. Psikolog
perkembangan dan profesor psikologi di Clark University, AS, Jeffrey Arnett
menjelaskan adanya korelasi antara pendidikan dan kebahagiaan di masa depan. "Pendidikan
mungkin berkorelasi lebih kuat dengan kebahagiaan masa depan sepanjang masa
dewasa daripada variabel lainnya," ucapnya dikutip dari laman CNBC. Menurutnya,
fakta dalam penelitian telah menunjukkan bahwa semakin banyak pendidikan yang
dimiliki, bisa semakin membuat seseorang bahagia
Lulusan SMA dan Kuliah Merasa Lebih
Bahagia, dalam survei yang menggunakan data dari Survei Sosial Umum AS,
menemukan bahwa 94% orang dengan gelar sarjana atau lebih dilaporkan merasa
bahagia atau sangat bahagia dengan hidup mereka secara keseluruhan. Sementara
89% lulusan sekolah menengah atas mengatakan hal yang sama. Kemudian sebuah
survei Pew tahun 2016 mengungkapkan, orang dewasa dengan pendidikan kurang dari
sekolah menengah lebih dari dua kali lebih mungkin merasa tidak bahagia dalam
kehidupannya, dibandingkan mereka yang memiliki gelar sarjana atau pendidikan
lebih tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kuliah juga cenderung
memiliki hasil kesehatan yang lebih baik, pernikahan yang lebih stabil, dan
umur yang lebih panjang daripada mereka yang tidak lulus SMA. Banyak dari
mereka yang mengikuti survei dan lulus sampai sekolah tinggi juga melaporkan
penghasilan atau pendapatan yang lebih banyak tiap bulannya. "Pendidikan
tinggi dan gelar sarjana masih merupakan jalan keluar dari kemiskinan yang
terbukti bagi banyak siswa," kata Alex Bernadotte, CEO dan pendiri Beyond
12, sebuah organisasi yang membimbing siswa yang kurang terlayani untuk
menyelesaikan gelar sarjana mereka.
Bukan Uang, Tujuan Hidup Lebih
Memengaruhi Kebahagiaan, Kendall Cotton Bronk, psikolog perkembangan dan
profesor psikologi di Claremont Graduate University, mengatakan uang memang
bisa menjadi yang terdepan untuk kebahagiaan, tetapi tujuan hidup menjadi yang
utama. Tujuan hidup ini bisa diakses, salah satunya dengan mengeksplorasi
pembelajaran dan pengetahuan melalui pendidikan. "Dengan lebih banyak
pendidikan, orang lebih mungkin untuk dapat melakukan hal-hal yang memberikan
tujuan hidup mereka," katanya. Menurut Bronk, orang yang memiliki tujuan
hidup, cenderung memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik, dan umur
yang lebih panjang. "Penelitian berulang kali menemukan bahwa individu
dengan tujuan hidup cenderung melaporkan bahwa mereka lebih bahagia, atau
mereka lebih berharap dan lebih puas, daripada individu yang tidak,"
ucapnya kemudian.
Sumber : https://www.detik.com/edu/
👨💻👩🎓
ReplyDelete