Nabi Muhammad SAW adalah nabi
terakhir yang menjadi teladan umat manusia. Sejarah hidup Nabi Muhammad SAW
dipenuhi dengan kisah yang penuh kebijaksanaan, kepedulian, dan kasih sayang
terhadap umat manusia. Di antara banyaknya kisah Nabi Muhammad SAW, terdapat
kisah nenek tua yang menangis bertemu Nabi Muhammad. Kisah tersebut memiliki
hikmah yang dapat dipelajari oleh umat manusia. Kisah ini diceritakan dalam
buku Mutiara Hikmah 1: 20 Pelajaran Hidup Mulia Berdasarkan Kisah-kisah Nyata
karya Saiful Hadi El-Sutha. Dikisahkan, pada suatu hari, Nabi Muhammad SAW
pergi ke pasar dengan delapan uang dirham. Ketika di tengah jalan, beliau
bertemu dengan seorang nenek tua yang menangis karena kehilangan uangnya
sebanyak dua dirham. Nabi Muhammad SAW berkata, "Terimalah uang dua dirham
ini sebagai gantinya." Kemudian beliau meneruskan perjalanannya. Sesampai
di pasar, Nabi Muhammad SAW membeli gamis seharga dua dirham dan langsung
beliau pakai. Ketika pulang, beliau bertemu seorang lelaki tua yang tidak
memakai pakaian untuk menutupi auratnya. Lelaki tua itu berkata, "Siapa
yang memberi pakaian kepadaku, semoga Allah memberinya pakaian dari sutra hijau
di surga nanti." Nabi Muhammad SAW yang mendengar lelaki tua itu langsung
melepas gamisnya dan memberikannya kepada lelaki tua itu.
Karena Nabi Muhammad SAW masih
memiliki sisa uang sebanyak empat dirham, beliau kembali ke pasar dan membeli
pakaian lagi seharga dua dirham. Di perjalanan pulang, Nabi Muhammad SAW
bertemu dengan nenek tua yang telah ia beri uang dua dirham sebelumnya. Nenek
tua itu kembali menangis ketika bertemu Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW
bertanya, "Apa lagi yang membuatmu menangis?" Nenek tua itu menjawab,
"Wahai Rasulullah. Aku ini pelayan yang disuruh berbelanja ke pasar.
Padahal aku terlambat pulang gara-gara uangku hilang tadi. Aku takut pulang,
jangan-jangan mereka memarahiku." Nabi Muhammad SAW kemudian berkata,
"Pulanglah, aku akan mengantarmu." Kemudian nenek tua tersebut
diantar pulang oleh Nabi Muhammad SAW ke tengah keluarganya di perkampungan
sahabat Anshar. "Pelayan perempuanmu ini terlambat datang. Ia takut kalau
kau mau marah atau menyiksanya. Jika kalian ingin marah, silahkan saja marah
kepadaku," kata Nabi Muhammad SAW kepada majikan nenek tua itu. "Kami
telah menerima bantuanmu wahai Rasulullah. Kami telah membebaskan perempuan
ini. Karena dialah, engkau berkunjung ke rumah ini dan memberi salam kepada
kami tiga kali. Ini sungguh karunia yang tiada tara. Dia merdeka untuk Allah
Yang Mahaagung," kata mereka. Nabi Muhammad SAW bergumam ketika di
perjalanan pulang, "Sungguh aku tidak pernah melihat perkara yang lebih
berkah daripada uang delapan dirham ini."
Dari kisah nenek tua yang menangis
bertemu Nabi Muhammad SAW di atas terdapat hikmahnya. Masih mengutip dari
sumber sebelumnya, beberapa hikmahnya yaitu, sekecil-kecilnya sesuatu, jika
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan penuh keikhlasan, maka akan membawa
keberkahan dan manfaat yang besar. Allah SWT berjanji akan melipatgandakan
pahala hamba-Nya yang melakukan sedekah dan amal saleh secara ikhlas. Allah SWT
berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 261,
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ
فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ
مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
٢٦١
Artinya : "Perumpamaan
orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti
(orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai,
pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui."
Sumber https://www.detik.com/hikmah
😇
ReplyDelete