Kopi dalam bahasa Arab disebut
qahwah. Konon pada awalnya kopi dikenal sebagai minuman kaum sufi agar tetap
terjaga saat malam hari. Kopi ini juga telah menjadi minuman yang melekat dalam
berbagai budaya di seluruh dunia. Selain sebagai penyegar dan pemberi semangat,
kopi juga memiliki kedalaman dalam sejarah dan tradisi, termasuk dalam konteks
tasawuf. Dalam tasawuf, tindakan-tindakan sehari-hari dapat dianggap sebagai
sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Minum kopi adalah salah satu
praktik yang sering kali diselaraskan dengan nilai-nilai tasawuf. Dilansir dari
al-ibar.net, minum kopi pada tradisi tasawuf memiliki beberapa manfaat, di
antaranya :
Pertama, kopi dijadikan sebagai
pelarut kesusahan. Hal ini disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami yang
menyebutkan :
ثم اعلم ايها القلب المكروب
أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار
Ketahuilah duhai hati yang gelisah,
kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shafwah (orang orang yang bersih hatinya)
sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus
kesusahan. Maka, kopi ini dianggap sebagai sarana untuk mengatasi atau
melunakkan beban kesusahan atau kesulitan yang dialami seseorang.
Kedua, kopi sebagai ungkapan cinta
dan kerinduan. Umar bin Abdullah Bamakhramah dalam kumpulan sajaknya, Diwan
Bamakhramah menyebutkan : “Dalam gelas kerinduan itu membuat orang yang
meminumnya berada dalam tingkatan para perindu dan memakaikannya pakaian ahli
pecinta dalam kedekatan kepada Allah. Bahkan jika seandainya diminum oleh
seorang Yahudi maka niscaya hatinya akan mendapatkan tarikan hidayah dan inayah
Tuhan.”
Ketiga, kopi sebagai pembangkit
semangat dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ahmad bin Ali As-Subki, yang
menyebutkan :
واما منافعها يعني القهوه تقريبا
فالنشاط للعبادة والأشغال المهمة وهضم الطعام وتحليل الرياح والقولنج والبلغم كثيرا
Manfaat kopi itu untuk membuat
semangat ibadah, pekerjaan penting dan menghancurkan makanan agar tidak masuk
angin. Juga, menghilangkan dahak yang banyak.
Menurut KH. Muhammad Afif Zuhri dalam
Musalsalat al-Ijazat wa al-Shalawat ‘ala Sahibil Mu’jizat menulis bahwa kopi
bisa menghindarkan peminumnya dari gangguan-gangguan yang disebabkan oleh
manusia maupun jin. Dengan demikian, pendapat ini menghasilkan pemahaman bahwa
kopi ketika dikonsumsi dengan keyakinan dan niat yang tulus dapat membantu
seseorang memperkuat spiritualitasnya terhadap gangguan dari makhluk halus atau
gangguan manusia yang punya niat jahat.
Sumber : https://islamdigest.republika.co.id/
Comments
Post a Comment