Moda Raya Terpadu Jakarta (disingkat
MRT Jakarta atau MRTJ, bahasa Inggris: Jakarta Mass Rapid Transit) adalah
sistem transportasi rel angkutan cepat di Jakarta. Proses pembangunan moda
transportasi ini dimulai tahun 2013. Jalur pertama layanan MRT Jakarta
dioperasikan tanggal 24 Maret 2019, menjadikannya layanan moda raya terpadu
pertama yang beroperasi di Indonesia. Layanan MRT Jakarta dioperasikan oleh PT
MRT Jakarta (Perseroda), badan usaha milik daerah DKI Jakarta. Jalur yang telah
beroperasi saat ini merupakan jalur sepanjang 15,7 km yang menghubungkan
Stasiun Lebak Bulus dengan Stasiun Bundaran HI. Ide pembangunan MRT di Jakarta
telah dicetuskan sejak 1985 oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi saat itu, B. J. Habibie. Pertumbuhan kota satelit Jakarta tinggi
sehingga mobilitas warga dari ibukota ke Bodetabek sangat besar. Jalan-jalan di
Jakarta dinilai akan tidak mampu lagi mengakomodasi mobilitas penduduk. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu moda transportasi yang mengakomodasi mobilitas masyarakat
dari wilayah Bodetabek.
Pada
tahun 1996, pemerintahan Presiden Soeharto menetapkan pembangunan MRT Jakarta
dengan rute Blok M–Stasiun Jakarta Kota sepanjang 14 km dan dibangun di bawah
tanah. Namun, usaha ini gagal akibat adanya krisis ekonomi 1997–1998. Pada
tahun 2000, proyek ini kembali dilanjutkan setelah kondisi sosial-politik
ekonomi Indonesia membaik. Proses pengembangan jalur pertama MRT Jakarta
dimulai saat Presiden SBY menetapkan sistem ini sebagai proyek nasional. Pada
November 2006, ditandatangani perjanjian pinjaman pertama kepada JICA untuk
proyek MRT. Mulai tanggal 12 Maret 2019, jalur ini dibuka untuk umum dalam
kegiatan uji coba publik terbatas yang berlangsung hingga sebelum peresmian.
Jalur pertama MRT Jakarta resmi dioperasikan pada tanggal 24 Maret 2019 setelah
diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Comments
Post a Comment