3 Golongan yang Paling Rugi di Hari Kiamat Kelak

 

Kiamat adalah hari kehancuran alam semesta yang wajib diyakini setiap muslim. Percaya akan kiamat termasuk salah satu rukun iman dalam Islam. Kiamat adalah hari yang pasti terjadi. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 7,

 

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

 

Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."

 

Ketika kiamat terjadi, seluruh manusia dari zaman Nabi Adam AS sampai orang yang terakhir kali hidup akan dibangkitkan dalam keadaan yang beragam. Masing-masing dari mereka akan mempertanggungjawabkan setiap amal dan perbuatan yang mereka kerjakan semasa hidup sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Az-Zalzalah ayat 6-8,

 

يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ ٦ فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨

 

Artinya: "Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka. Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya."

 

Ada beberapa golongan yang rugi pada hari kiamat nanti. Hal ini dijelaskan dalam sebuah riwayat sebagaimana dinukil dari Min A'lam As-Salaf oleh Syaikh Ahmad Farid yang diterjemahkan Masturi Irham dan Asmu'i Taman dalam kitab Hilyah Al-Auliya, Ibrahim bin Al-Asy'ats berkata, "Sufyan bin 'Uyainah telah memberitahukan kepada kami dengan berkata, "Telah dikatakan bahwasanya manusia yang paling rugi di hari kiamat adalah tiga kelompok manusia. Pertama; Seorang lelaki yang mempunyai budak, sedangkan besok di hari kiamat, amal kebaikan budak tersebut lebih banyak daripada amalnya. Kedua; Seseorang yang memiliki harta, namun tidak mau bershadaqah sedikit pun sampai ia meninggal. Kemudian harta tersebut diwarisi yang lain dan harta itu kemudian dishadaqahkan. Ketiga; Seorang ulama yang ilmunya tidak bermanfaat baginya, akan tetapi dengan diajarkannya kepada orang lain, sedang orang lain itu dapat mengambil manfaat dari ilmu tersebut."

 

Kemudian, dalam buku Taat Tapi Menderita Namun Maksiat Malah Bahagia susunan Ahmad Fajri, dalam surah Al-Kahfi ayat 103-104 turut disebutkan terkait orang-orang yang paling rugi. Allah SWT berfirman,

 

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُم بِٱلْأَخْسَرِينَ أَعْمَٰلًا ٱلَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

 

Artinya: "Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya."

 

Masih dari sumber yang sama, Wahbah Az-Zuhaili dalam At-Tafsiirul-Munir Fil 'Aqidah wasy-Syarii'ah wal Manhaj mengatakan bahwa orang-orang yang paling rugi ketika kiamat adalah orang yang amal perbuatannya sia-sia ketika di dunia. Padahal, mereka mengira apa yang sudah dilakukan dalam menyembah selain Allah SWT adalah perbuatan yang baik. Naudzubillah min dzalik.

 

https://www.detik.com/hikmah  

Comments

Post a Comment