FGD adalah singkatan dari
Focus Group Discussion. FGD adalah metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian sosial, pasar, atau studi lainnya, yang melibatkan sekelompok orang
dalam diskusi terfokus mengenai suatu topik tertentu. Tujuan dari FGD adalah
untuk menggali pendapat, pandangan, pengalaman, atau persepsi dari peserta
secara mendalam melalui diskusi terbuka yang dipimpin oleh seorang fasilitator.
Kegiatan FGD kali ini berkaitan dengan PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka)
2024, dengan pembicara sesi I adalah M. Avip Firmansyah, Ketua GEKRAFS Jabar
dan Aqsath Rasyid, CEO NoLimit. Kegiatan ini diadakan di Hotel Travello, Jln.
Setiabudi Bandung pada hari Senin, 2 Desember 2024.
Bapak M. Avip Firmansyah membahas Konsep Blue Ocean dan Red Ocean berasal dari strategi bisnis yang diperkenalkan dalam buku Blue Ocean Strategy oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan dua jenis lingkungan pasar dan strategi yang digunakan oleh perusahaan. Red Ocean menggambarkan pasar yang sudah ada, di mana persaingan sangat ketat dan perusahaan bersaing untuk merebut pangsa pasar. Blue Ocean menggambarkan penciptaan pasar baru yang sebelumnya tidak ada. Di sini, perusahaan tidak bersaing secara langsung dengan pemain lain karena mereka menciptakan permintaan baru. Bagaimana seorang wirausahawan bisa mengidentifikasi di lingkungan pasar sesuai produk/jasa yang akan ditawarkan. Beliau membahas konsep entrepreneur, seseorang yang memiliki keberanian, kreativitas, dan kemampuan untuk memulai, mengelola, dan mengembangkan bisnis atau usaha, biasanya dengan mengambil risiko keuangan dan menghadapi ketidakpastian demi mencapai tujuan tertentu, seperti keuntungan atau dampak sosial. Penjelasan beliau juga dilengkapi studi kasus dan pengalaman pribadi dalam membangun bisnis menjadi seorang wirausahawan sukses.
Bapak Aqsath Rasyid
membahas pengalamannya membangun NoLimit yaitu sebuah perusahaan teknologi
berbasis big data yang berfokus pada monitoring dan analisis data pada media
online, khususnya media sosial. Beberapa solusi media online yang ditawarkan
oleh NoLimit antara lain online media monitoring, integrated customer service
tool, dan online loyalty program. Beliau membahas penelitiannya selama kuliah S1
dan S2 Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan S3 Manajemen
Pemasaran di Universitas Indonesia (UI) menjadi dasar untuk membangun bisnis
bidang teknologi digital. Mulai dari ide awal bahwa media sosial akan mengubah
cara orang berkomunikasi, mengikuti berbagai lomba, belajar dan melakukan
pengembangan aplikasi (dashboard) sampai akhirnya dapat menciptakan solusi
untuk para klien. Baik Bapak M. Avip Firmansyah dan Bapak Aqsath Rasyid
sependapat bahwa untuk menjadi wirausahawan sukses harus punya visi dan percaya
pada visinya tersebut, punya keyakinan dan kemampuan serta dukungan sumber daya
termasuk teman, jaringan dan keluarga termasuk siap mental jika gagal. Kedua
pembicara sepakat, jika mahasiswa ingin menjadi entrepreneur maka harus dimulai
sejak kuliah.
Comments
Post a Comment