Virus Komputer : Definisi dan Contoh Kasus

 

Serangan virus komputer adalah bentuk serangan malware yang dirancang untuk menginfeksi, merusak, atau mengubah data di dalam sistem komputer tanpa izin pengguna. Virus komputer biasanya menyebar dengan cara menempelkan salinan dirinya pada file atau program yang dapat dijalankan, sehingga saat file atau program tersebut dieksekusi, virus juga ikut aktif dan menyebar ke file atau sistem lain. Virus komputer bekerja dengan menempelkan diri pada file, dokumen, atau program lain yang sah. Ketika program atau file tersebut dibuka atau dijalankan oleh pengguna, virus akan aktif dan mulai melakukan aksinya, misalnya : mengubah atau merusak file, menyebar ke komputer lain, menambah dirinya sendiri (replikasi) dan membebani sumber daya sistem sehingga komputer melambat atau tidak bisa digunakan sama sekali.

 

Beberapa kasus serangan virus komputer yang terkenal dan memiliki dampak besar dalam dunia keamanan siber adalah sebagai berikut :

 

1. CIH (Chernobyl Virus) tahun 1998 : Virus CIH, yang juga dikenal sebagai Chernobyl, adalah salah satu virus komputer yang paling merusak di akhir 1990-an. Virus ini menginfeksi file executable (.exe) dan menyebabkan kerusakan parah pada sistem operasi MS Windows 95 dan MS Windows 98. Selain merusak data, CIH dapat merusak BIOS (Basic Input/Output System atau sistem dasar komputer) sehingga perangkat tidak dapat lagi di-booting atau restart. Virus ini dinamakan "Chernobyl" karena diprogram untuk mengaktifkan efek destruktifnya pada tanggal 26 April, bertepatan dengan peringatan bencana Chernobyl.

 

2. ILOVEYOU Virus tahun 2000 : ILOVEYOU adalah virus yang menyebar melalui email dengan subjek "I Love You" dan melampirkan file berbahaya yang diklaim sebagai sebuah surat cinta. Virus ini sangat cepat menyebar di seluruh dunia, menginfeksi jutaan komputer dalam waktu singkat. Begitu terbuka, virus ini akan merusak file sistem dan mengirimkan salinan dirinya ke semua kontak yang ada di buku alamat email korban. ILOVEYOU menyebabkan kerugian lebih dari $10 miliar dan menjadi salah satu serangan virus paling terkenal dalam sejarah.

 

3. Melissa Virus tahun 1999 : Virus Melissa adalah virus makro yang menyebar melalui email dengan dokumen Microsoft Word yang terinfeksi. Begitu terbuka, virus ini akan mengirimkan salinan dirinya ke 50 alamat email pertama yang ada di buku alamat email korban. Melissa menginfeksi ribuan komputer dan menyebabkan kerusakan besar pada email dan jaringan perusahaan. Virus ini mengakibatkan gangguan pada sistem email dan mengganggu operasi di banyak organisasi besar, termasuk Microsoft dan Intel.

 

4. MyDoom Virus tahun 2004 : MyDoom adalah virus worm yang menyebar melalui email dan program pesan instan. Begitu terinfeksi, MyDoom akan mengirimkan salinan dirinya ke alamat email yang ada di buku alamat korban. Selain itu, virus ini akan membuka pintu belakang di komputer korban yang dapat digunakan oleh penyerang untuk mengakses perangkat tersebut. MyDoom juga dikenal karena menargetkan server dan menyebabkan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) terhadap situs-situs besar, seperti Google dan Microsoft. MyDoom merupakan salah satu virus yang paling cepat berkembang dalam sejarah.

 

5. Stuxnet tahun 2010 : Stuxnet adalah worm yang sangat canggih dan dirancang untuk menyerang sistem kontrol industri, khususnya sistem yang digunakan di fasilitas nuklir Iran. Virus ini didesain untuk merusak program perangkat lunak yang mengatur sentrifugal di fasilitas pengayaan uranium. Stuxnet merupakan contoh pertama dari serangan cyber yang diduga didukung oleh negara (dalam hal ini adalah Amerika Serikat dan Israel) dan dirancang untuk merusak infrastruktur fisik secara langsung. Virus ini adalah contoh bagaimana malware dapat digunakan untuk tujuan politik dan militer atau cyberwar.

 

6. Conficker Worm tahun 2008 : Conficker adalah worm yang menyebar melalui kerentanannya dalam sistem operasi Windows, terutama pada versi yang belum diperbarui dengan patch keamanan. Worm ini dapat menginfeksi jutaan komputer di seluruh dunia, termasuk komputer pemerintah dan organisasi besar. Conficker mengubah pengaturan sistem dan mencuri informasi, serta memungkinkan penyerang untuk mengendalikan komputer yang terinfeksi melalui botnet. Worm ini juga menghalangi upaya untuk memperbarui atau memeriksa perangkat yang terinfeksi, membuatnya sangat sulit untuk dihentikan.

 

Kasus-kasus serangan virus ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan terhadap perangkat komputer dan pentingnya memperbarui perangkat lunak serta sistem keamanan untuk mencegah infeksi malware yang merusak. 

Comments