3 Perilaku Orang Beribadah Bisa Dikenali dari Tanda Ini

 

Ibadah bukan sekadar rutinitas, melainkan perjalanan batin yang mencerminkan kedalaman hubungan seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam salah satu nasihatnya yang diriwayatkan Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni yang dinukilkan dari Nashaih al-‘Ibad, Abu Bakar Ash Shiddiq RA membagi orang yang beribadah ke dalam tiga golongan, masing-masing dengan ciri khas yang menunjukkan apa yang mendorong mereka mendekat kepada Allah. Syekh Nawawi al-Banteni, menukilkan riwayat yang diriwayatkan Abu Bakar Ash Shiddiq tentang tiga golongan orang yang beribadah. Sahabat Nabi Muhammad SAW tersebut juga menjelaskan ciri-ciri tiap golongan orang yang beribadah. Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Shiddiq RA, dia berkata :

 

العباد ثلاثة أصناف، لكل صنف ثلاث علامات يعرفون بها: صنف يعبدون الله تعالى على سبيل الخوف، وصنف يعبدون الله على سبيل الرجاء، وصنف يعبدون الله على سبيل الحب فللأول ثلاث علامات: يستحقر نفسه، ويستقل حسناته، ويستكثر سيئاته وللثاني ثلاث علامات: يكون قدوة الناس فى جميع الحالات، ويكون أسخى الناس كلهم بالمال فى الدنيا، ويكون أحسن الظن بالله فى الخلق كلهم وللثالث ثلاثة علامات: يعطي ما يحبه ولا يبالي بعد أن يرضى ربه، ويعمل بسخط نفسه بعد أن يرضى ربه، ويكون فى جميع الحالات مع سيده فى أمرهونهيه

 

"Mereka yang beribadah ada tiga golongan, masing-masing mempunyai tanda-tanda yang dapat diketahui. Yaitu, golongan pertama, beribadah kepada Allah karena takut kepada-Nya. Golongan kedua, beribadah kepada Allah karena mengharap anugerah-Nya. Golongan ketiga, beribadah kepada Allah karena cinta kepada-Nya."

 

"Adapun tanda-tanda golongan yang pertama adalah sebagai berikut, melihat dirinya hina, merasa kebajikannya sedikit dan merasa kejelekannya banyak."

 

"Golongan yang kedua memiliki ciri-ciri, ia mengikuti semua hal ihwal manusia, ia dermawan kepada orang lain, zuhud terhadap dunia, dan ia berbaik sangka kepada Allah dalam menghadapi semua makhluk."

 

"Sedangkan tanda-tanda golongan yang ketiga adalah sebagai berikut, ia memberikan sesuatu yang disenangi dan tidak peduli setelah Tuhannya ridha, mengerjakan pekerjaan yang membuat benci nafsunya dan tidak melayani nafsunya setelah mendapat ridha Tuhannya, dan di dalam segala hal ihwal hidupnya selalu bersesuaian dengan Tuhannya, baik mengenai perintah maupun larangan-Nya." (Syekh Nawawi al-Banteni, Nashaihul Ibad)

 

Syekh Nawawi al-Banteni juga menyampaikan pesan-pesan lainnya.

 

"Jangan sampai salah satu dari kalian mati, melainkan dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT."

 

"Jika ditimbang antara Khauf (ketakutan) orang mukmin dan harapannya, maka keduanya akan seimbang."

 

“Kamu tidak akan mendapatkan kebaikan, hingga kamu manafkahkan harta yang menjadi kesenangan kalian.”

 

“Aku berlindung kepada Allah dari payahnya ujian, kecuali ujian yang membawa kemuliaan di sisi Allah.”

 

Sumber : https://khazanah.republika.co.id/ 

Comments

Post a Comment