Salah
satu ibadah yang selalu melekat dengan Ramadhan adalah ibadah dengan harta
dalam bentuk zakat, infak, dan atau sedekah. Dengan harapan kesadaran yang
terbina pada Ramadhan ini akan terus-menerus dimunculkan dan diperkuat pada
bulan-bulan yang lainnya. Jika kesadaran berzakat dan berinfak ini menguat dan
menjadi gaya hidup (life style) orang-orang yang beriman, akan melahirkan
kesejahteraan hidup, baik bagi orang miskin maupun kelompok lainnya yang
termasuk kategori dhuafa dan mustadhafin. Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah
SAW menjelaskan bahwa tidaklah orang miskin itu kelaparan atau telanjang tidak
memiliki pakaian, kecuali karena kebakhilan orang-orang yang kaya. Dan, Allah
akan menghisab mereka (orang kaya yang tidak ber-ZIS (zakat, infaq & shadaqoh)) dengan hisab yang berat.
Berzakat
ini pun sesungguhnya akan memberikan kebaikan bagi orang-orang yang berzakat
itu sendiri (muzaki), seperti hartanya akan semakin bersih dan berkembang,
pikirannya akan semakin jernih, dan karena itu orang tersebut akan semakin produktif.
Allah SWT berfirman dalam QS at-Taubah [9] ayat 103, "Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu membersihkan dan menyucikan
mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan, Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui." Serta, QS ar-Rum [30] ayat 39, "Dan, sesuatu riba
(tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia maka riba
itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan, apa yang kamu berikan berupa zakat
yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah maka (yang berbuat demikian)
itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)."
Kesadaran
berzakat pun merupakan salah satu indikator utama kebahagiaan orang-orang yang
beriman, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti, sekaligus indikator yang
membedakan seorang Muslim/mukmin dengan orang yang kafir/tidak beriman. Sebagaimana
firman-Nya dalam QS at-Taubah [9] ayat 11, "Jika mereka bertobat,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, (mereka itu) adalah saudara-saudaramu
seagama. Dan, Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui." Serta,
firman-Nya dalam QS al-Mukminun [23] ayat 1-4, "Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, orang-orang
yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
orang-orang yang menunaikan zakat." Berbahagialah orang-orang yang selalu
berusaha untuk berzakat, berinfak, bersedekah pada setiap penghasilan yang
didapatkannya. Insya Allah dimudahkan dan diberkahkan segala urusannya oleh
Allah SWT. Wallahu a'lam bis shawab.
Sumber : Prof. Dr. Didin Hafidhuddin
Comments
Post a Comment