Allah
SWT telah menjanjikan surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
Begitu banyak dalil dari Al Quran dan hadis yang menggambarkan betapa besarnya
nikmat yang bakal diperoleh para penghuni surga kelak. Namun demikian, proses
masuknya kaum Muslim ke dalam surga tidak selalu sama antara satu dan yang
lainnya. Ada yang dimudahkan oleh Allah, ada pula yang harus melalui proses
hisab yang panjang. Terdapat beberapa jalan pintas menuju surga yang disediakan
Allah untuk para hamba-Nya yang beriman. Di antara jalan pintas itu adalah
dengan menuntut ilmu agama. Hal itu diperkuat oleh sabda Rasulullah SAW yang
berbunyi, "Barang siapa yang berjalan dalam rangka menuntut ilmu agama,
Allah akan memudahkannya ke surga," (HR Muslim). Hadis tersebut sekaligus
menyiratkan akan pentingnya kedudukan ilmu agama dalam kehidupan seorang
Muslim.
Pengetahuan
agama salah satunya bisa di peroleh dengan menghadiri majelis ilmu yang
diselenggarakan di masjid-masjid ataupun tempat tempat lainnya.
"Sayangnya, saat ini masih banyak dari kaum Muslim yang enggan meluangkan
waktu mereka untuk mengikuti majelis ilmu dengan berbagai macam alasan duniawi.
Padahal, amalan ini dapat menjadi jalan pintas bagi mereka menuju surga,". Menuntut ilmu agama pada dasarnya adalah
kewajiban bagi setiap Muslim. Hal itu seperti disabdakan Rasulullah SAW dalam
hadisnya, "Menuntut ilmu itu fardhu atas setiap Muslim." (HR Ibnu
Majah, disahihkan oleh Syekh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Ibnu Majah No
224). Karena hukumnya yang wajib itu, kata Dzikri, orang yang mengerjakan
amalan tersebut (mempelajari agama) dengan ikhlas akan mendapatkan pahala dari
Allah SWT. Sementara, mereka yang meninggalkannya tanpa alasan syar'i (aturan yang merujuk ketentuan Allah), akan
berdosa. Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang hukumnya wajib.
Dalam
satu hadis qudsi, Allah SWT berfirman, "Dan, tidak ada satu pun amalan
yang dikerjakan oleh hamba-hamba-Ku yang lebih Aku cintai dibandingkan amal an
yang aku wajibkan kepada mereka." (HR Bukhari). "Dengan kata lain,
orang yang mempelajari ilmu agama dengan ikhlas akan memperoleh cinta dari
Rabbnya. Itu disebabkan kecintaan Allah yang begitu besar terhadap amalan wajib
yang ia kerjakan itu,". Mereka yang menghadiri kajian Islam untuk menambah
pengetahuan agamanya termasuk orang-orang yang beruntung. Sebab, ilmu yang
mereka peroleh dari majelis itu sangatlah mahal harganya. Imam az-Zarnuji dalam
kitabnya Ta'liim Muta'allim menuliskan, jika seorang murid hendak memberikan
hadiah kepada gurunya, satu ayat yang ia dapatkan dari sang guru layak dihargai
1.000 dirham. "Ungkapan az-Zarnuji itu menunjukkan betapa mahalnya ilmu
agama itu jika diukur dengan harta di dunia ini. Jadi, alangkah meruginya
ketika kita punya kesempatan untuk menuntut ilmu agama, tapi malah tidak
mengerjakannya,". Andai saja setiap Muslim menyadari akan keutamaan
mempelajari agama ini, niscaya mereka tidak akan mau melewatkan satu kesempatan
pun untuk menghadiri majelis-majelis taklim. Apalagi, Allah telah menjanjikan
kemudahan masuk surga bagi mereka yang melakukan amalan mulia tersebut.
Sumber
: Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri Lc
Comments
Post a Comment