Suasana Ramadhan di Mesjid Istiqamah Bandung |
Tidak
semua orang bisa beribadah di Bulan Ramadhan. Karena itu, setiap Muslim patut
selalu mensyukuri nikmat Ramadhan. Apalagi, banyak keutamaan dan hikmah, baik
rohani maupun jasmani, yang didapatkan selama Ramadhan. "Umat Islam yang
melaksanakan ibadah puasa itu harus berterimakasih kepada Allah karena di Bulan
Ramadhan itu Allah menganugerahkan berbagai macam aktivitas yang berkaitan
dengan rohani maupun jasmani," ujar dai asal Papua, Ustaz Fadzlan Rabbany.
Dia menuturkan, Bulan Ramadhan dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia
dalam semua aspek. Dia menyebutkan aspek ekonomi, ibadah, silaturrahim, dan
aspek sosial. Menurut dia, kenikmatan Ramadhan dapat diperoleh melalui penataan
jiwa dan raga melalui ibadah puasa. Selain itu, kenikmatan juga melalui ibadah
lain seperti membaca Alquran, qiyamul lail, shalat tarawih, dan berinfaq,
bersedekah, serta menunaikan zakat.
"Ramadhan
itu seakan-akan menjadi sebuah kapal. Allah pertemukan kita untuk naik di atas
kapal itu, berlayar untuk menyucikan jiwa, membangun ruh yang memberikan energi
untuk menata kesuksesan di hari mendatang, sehingga harus bersyukur, harus
berterimakasih," ucapnya. Menurut dia, bentuk syukur tersebut dapat
diwujudkan dengan cara melakukan kesalehan sosial. Cara lainnya, yaitu berbagi
dengan para mustahik, dan bersyukur dengan cara melakukan tindakan yang baik. "Ada
yang bersyukur dengan cara membangun rumah fakir miskin, membangun rumah
dhuafa, memberi makan, minum dan pakaian, serta memberi infaq dan
sedekah," kata Ustaz Fadzlan. Bahkan, kata dia, jika rasa syukur itu dapat
diwujudkan dalam konteks kebangsaan maka akan lebih dahsyat lagi. Karena itu,
menurut dia, setiap individu harus bersyukur atas kenikmatan di Bulan Ramadhan.
"Orang yang ketika dia tidak merasakan datangnya Ramadhan sebagai karunia,
maghfiroh, sebagai rahmat dan nikmat dari Allah. Nah ini orang yang celaka
dalam berpuasa," jelasnya.
Dipertemukan
kembali dengan Ramadhan
Ustaz
Fadzlan menambahkan, sangat penting umat Islam untuk bersyukur agar tahun
mendatang dapat dipertemukan lagi dengan Bulan Ramadhan. Sebab, kata dia, boleh
jadi Ramadhan ini menjadi Ramadhan terakhir bagi jiwa untuk hidup. "Sehingga,
manfaatkan sebaik mungkin peluang Ramadhan ini untuk bersyukur
sebanyak-banyaknya, bersujud sebanyak-banyaknya," katanya. Ketua Umum Al
Washliyah KH Yusnar Yusuf mengatakan tidak semua orang dapat berjumpa dengan
Bulan Ramadhan. Juga, dia mengatakan, tak setiap orang mampu memaksimalkan
bulan suci ini. Karena itu, umat Islam yang mampu melaksanakan ibadah pada
Ramadhan tahun ini seharusnya bersyukur. "Di Ramadhan perlu bersyukur
karena merupakan salah satu bulan yang dijanjikan dalam Alquran merupakan bulan
yang begitu banyak keberkahan," ujar Yusnar. Dia mengatakan, Ramadhan
merupakan bulan turunnya Alquran, sedangkan Alquran merupakan pedoman bagi
seluruh umat manusia. Menurut dia, kenikmatan turunnya Alquran di Bulan
Ramadhan itu juga patut disyukuri. "Jadi tidak lain kita harus bersyukur
kepada Allah," ucapnya.
Selain
itu, dia juga mengungkapkan umat Islam seharusnya bersyukur bisa hidup di
Indonesia. Sebab, negeri ini memiliki budaya kesantunan dan Allah telah
memberikan kemakmuran. Menurut dia, rasa syukur ini dapat diwujudkan dengan
cara saling menyayangi sesama saudara sebangsa dan setanah air. "Sebagai
bangsa Indonesia, bangsa yang baik dan memiliki sebuah budaya kesantunan,
pertama sekali kita harus berterimakasih kepada Allah," kata Yusnar.
Empat
cara mensyukuri Ramadhan
Ketua
Asosiasi Pesantren se-Indonesia Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Abdul
Ghaffar Rozin menjelaskan umat Islam harus bersyukur telah dipertemukan dengan
Ramadhan. Sebab, di bulan ini, manusia diberikan kesempatan untuk banyak
beribadah di sepanjang hari karena adanya ibadah-ibadah khusus. Ibadah khusus
ini mulai dari puasa wajib pada siang hari dan shalat tarawih pada malam hari.
Selain itu, Allah juga melipatgandakan pahala selama Ramadhan. "Karenanya,
kita harus bersyukur diberikan kesempatan bersua dengan bulan berkah ini,"
ujar tokoh NU yang biasa disapa Gus Rozin ini. Gus Rozin mengatakan, rasa
syukur itu dapat diwujudkan dengan menyambut Ramadhan dengan penuh semangat
dalam beribadah, serta berbagi kepada sesama manusia. Sebab, banyak orang yang
diberikan kesempatan berjumpa dengan ramadhan, tetapi tak sedikit yang
menyia-nyiakannya.
“Sebagian
dari kita sibuk dengan urusan duniawiyah sehingga melupakan keagungan bulan
Ramadhan," kata staf khusus yang baru diangkat Presiden Joko Widodo ini. Menurut
Imam Ghazali, menurut Gus Rozin, rasa syukur atas Ramadhan ini dapat diwujudkan
dengan beberapa hal. Pertama, bersyukur dengan hati, yaitu menyadari sepenuhnya
bahwa nikmat yang dirasakan adalah anugerah dari Allah SWT. Kedua, bersyukur
dengan lisan, yaitu dengan cara berzikir mengucapkan kalimat hamdalah. Ketiga,
bersyukur dengan melakukan perbuatan, yaitu membalas nikmat Ramadhan yang
diberikan dengan melakukan ibadah, menolong dan berderma kepada sesama. "Keempat,
dengan tidak melakukan kerusakan. Misalnya mendapat nikmat kesehatan untuk
berjumpa bulan Ramadhan, ia tidak melakukan sesuatu yang merusak
tubuhnya," jelas Gus Rozin.
Sumber
: https://republika.co.id
Pengajian Ramadhan, Jalan Pluto I Margahayu Raya, Minggu 10 Juni 2018 |
Berdoa mensyukuri nikmat Ramadhan, menyantuni anak yatim dan mendo'akan keluarga |
Amalan utama Ramadhan, membaca Al Qur'an |
Berpose bersama anak-anak yatim dari Pesantren Anak Sholeh Ranca Bolang |
Comments
Post a Comment