|
Perjalanan dari Mekah menuju Madinah |
Kira-kira
pada 622 Masehi, penduduk kota ini amat sangat bersuka cita. Mereka menerima
kehadiran Nabi Muhammad Saw. yang berhijrah dengan sahabatnya, Abu Bakar
ash-Shiddiq, dari Makkah. Sejak saat itu, nama kota tempat tinggal mereka
diubah, yakni dari Yastrib menjadi Madinah. Bukan tanpa alasan Rasulullah Saw.
memilih nama al-Madinah al-Munawwarah. Cendekiawan Muslim, Nurcholish Madjid,
biasa dipanggil Cak Nur (1939-2005) pernah menelaah masalah ini dalam sebuah
artikelnya. Menurut Cak Nur, kebijakan Nabi Saw. mengubah nama kota itu bukan
perkara kebetulan. Di baliknya, terkandung makna yang luas dan mendalam,
mengubah cara hidup masyarakat di Jazirah Arab. Secara kebahasaan, kata Madinah
berarti 'kota.' Kata ini punya akar kata yang sama dengan din yang berarti
'agama.' Kedua kata itu berasal dari tiga huruf yang digabungkan, yaitu
"d-y-n" (dal-ya'-nun), yang bermakna dasar 'patuh.' Dengan demikian,
lanjut Cak Nur, baik Madinah maupun din mengajarkan sikap tunduk-patuh kepada
Sang Maha Pencipta. 'Kepatuhan penuh pasrah' kepada Tuhan, dalam bahasa Arab
disebut sebagai Islam, yang memiliki makna 'damai' dan 'keselamatan.'
|
Agungnya Masjid Nabawi Madinah |
Perkataan
madinah yang digunakan Nabi Saw. untuk mengganti nama Yatsrib menyiratkan
semacam deklarasi. Di tempat baru itu hendak diwujudkan suatu masyarakat yang
tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Secara sosial dan politik, masyarakat itu
divisikan teratur atau berperaturan, sebagaimana mestinya sebuah tatanan yang
ideal. "Maka, Madinah adalah pola kehidupan sosial yang sopan, yang
ditegakkan atas dasar kewajiban dan kesadaran umum untuk patuh kepada peraturan
atau hukum. Sistem yang dibangun merujuk kepada pola kehidupan teratur dalam
lingkungan masyarakat yang disebut kota,'' jelasnya. Dalam konteks Jazirah
Arab, konsep peradaban itu terkait erat dengan pola kehidupan menetap di suatu
tempat. Karena tidak nomaden, pola hidup bermasyarakat pun akan hadir
(hadlarah/beradab) di tempat itu. Mereka hidup menetap dan teratur, maka
kemudian melahirkan peradaban. Dan peradaban di Madinah adalah peradaban Islam
mula-mula.
|
Bukan sedang sujud tapi sedang mencari sudut terbaik untuk motret pintu Masjid Nabawi |
|
Gedung Pemerintah Kota Madinah |
|
Musium Kereta Api Madinah |
|
Suasana kota Madinah |
|
Plaza antara pasar dan Masjid Nabawi ... full pigeons ! |
|
Bersiap berangkat ke tanah air dari Madinah International Airport |
Comments
Post a Comment