Gambar : https://get.pxhere.com |
Pada
suatu hari, salah seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan
sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Rasulullah
menjawab, "Perbanyaklah berdoa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan
doamu akan terkabul." (HR Ath-Thabrani). Tidak sedikit orang yang
meremehkan doa. Mereka menganggap, segala masalah bisa diselesaikan dengan
usaha sendiri, tidak perlu doa. Doa dianggap sebagai sesuatu yang sia-sia dan
tidak ada gunanya, sekadar ilusi, berharap pada sesuatu yang tidak ada wujudnya.
Berbeda dengan usaha, yang jelas ukuran dan targetnya. Ada masalah, dicarikan
solusinya, dan masalah dapat dipecahkan, atau target bisa didapatkan. Pendek
kata, mereka merasa tidak penting untuk berdoa, cukup dengan usaha.
Meremehkan,
apalagi mengabaikan doa, bukanlah sikap seorang Mukmin sejati yang meyakini
adanya Allah yang mengatur segala sisi kehidupan manusia dan alam semesta.
Seorang Mukmin akan selalu menyertakan Allah dalam setiap usaha yang dilakukan.
Segala persoalan atau masalah hidup akan selalu dicarikan solusinya untuk
dipecahkan, sembari diiringi doa. Doa adalah kekuatan dahsyat yang bermanfaat
dan bisa membantu menyelesaikan persoalan hingga tuntas. Pada hadis di atas,
Rasulullah menyuruh orang mukmin untuk banyak berdoa dalam segala kondisi, baik
saat lapang maupun sempit. Terkadang, berdoa dilakukan pada saat kondisi
sempit, susah, dan berat. Beliau mengingatkan, dalam kondisi lapang atau senang
pun harus berdoa. Rasulullah bersabda, "Berdoalah kepada Tuhanmu di saat
kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berkata, 'Barangsiapa berdoa
(memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia), maka Aku akan mengabulkan
doanya di waktu dia dalam kesulitan.'" (HR Ar-Rabi').
Doa
itu senjata orang mukmin, juga pilar agama dan cahaya langit dan bumi.
Rasulullah bersabda, "Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar)
agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya'la). Doa juga merupakan otak
atau inti ibadah. Rasulullah bersabda, "Doa itu adalah otaknya
ibadah." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Doa juga merupakan sesuatu yang
paling utama di sisi Allah. Rasulullah bersabda, "Tidak ada yang lebih
utama (mulia) di sisi Allah daripada doa." (HR Ahmad). Seorang Mukmin
sejati tidak boleh lelah dan bosan untuk berdoa setiap saat. Jika apa yang
diharapkan dalam doanya belum terwujud, itu bukan berarti tidak terkabul. Allah
sesungguhnya akan memberinya dengan sesuatu yang lebih baik daripada yang
dimintanya. Rasulullah bersabda, "Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan
suatu doa, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal,
yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya
sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah
(bencana)." (HR Ath-Thabrani).
Seorang
mukmin mesti banyak berdoa, dan yakin bahwa doanya bakal terkabul. Semakin
banyak berdoa, semakin Allah dekat dengannya. Ketika Allah sudah dekat
dengannya, segala permintaan pun akan dikabulkan. Dalam hadis dikatakan, Allah
malu jika ada orang berdoa kepada-Nya, tetapi tidak Dia kabulkan. Rasulullah
bersabda, "Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Pemurah. Allah malu
apabila ada hamba-Nya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya), lalu
dibiarkan kosong dan kecewa." (HR Al-Hakim). Allah tidak akan pernah
mengecewakan hamba-hamba-Nya yang banyak berdoa dengan penuh harap dan hati
yang ikhlas serta sabar menunggu Allah mengabulkan doanya tanpa pernah merasa
letih berdoa. Dia tidak akan pernah berhenti berdoa. Begitulah orang Mukmin
sejati. Wallahu a'lam.
Sumber
: khazanah.republika.co.id
Oleh
: Nur Farida
Comments
Post a Comment