Double Espresso dari Bellamie |
Minuman
berkafein seperti kopi hitam kerap menjadi minuman andalan untuk diet.
Minuman
berkafein seperti kopi hitam (tanpa gula) kerap menjadi minuman andalan bagi
orang-orang yang sedang berdiet untuk menurunkan berat badan. Alasannya, kafein
dinilai dapat memperlambat kenaikan berat badan. Benarkah ? Untuk mengetahui
hal ini, sekelompok tim peneliti dari Univeristy of Illinois di
Urbana-Champaign melakukan sebuah studi terhadap hewan coba tikus. Tikus-tikus
ini diberikan makanan yang tinggi lemak dan tinggi gula selama 28 hari. Selama
studi berlangsung, para tikus ini dibagi ke dalam enam kelompok. Lima dari enam
kelompok tersebut diberikan jenis kafein yang berbeda yaitu kafein sintetis,
teh mate yang mengandung kafein, kafein yang diekstraksi dari teh mate, kafein
yang diekstraksi dari kopi dan teh mate dekafein. Satu kelompok sisanya menjadi
kelompok kontrol.
Cappuccino dari Antico Coffee ... gulanya tidak perlu diseduh ! |
Setelah
28 hari, tim peneliti menemukan adanya perbedaan kadar lemak yang signifikan
pada keenam kelomok tikus tersebut. Tikus-tikus yang mendapatkan asupan kafein
dari berbagai sumber mengalami kenaikan kadar lemak tubuh yang lebih sedikit
dibandingkan tikus-tikus dari kelompok non kafein. Selain itu, tim peneliti
juga menemukan bahwa ketiga tipe kafein yang digunakan dalam penelitian, yaitu
kafein sintetis, kafein dari teh mate dan kafein dari kopi, dapat menurunkan
ekspresi gen yang memengaruhi enzim fatty acid synthase (FASN). Pada tikus,
konsumsi FASN dapat menurunkan ekspresi FASN di jaringan lemak hingga 39 persen
dan di hati hingga 37 persen. Penurunan ekspresi FASN dan dua gen lain pada
tikus menyebabkan terjadinya penurunan produksi trigliserida dan kolesterol HDL
pada organ hati. Penumpukan lipid pada sel lemak juga menurun hingga 20-41
persen, terlepas dari jenis kafein yang digunakan.
Coffee Americano dari Starbucks .. pesan kopi sehat, tanpa gula, krim atau sirup ! |
Temuan
baru yang dimuat dalam Journal of Functional Foods ini mengindikasikan bahwa
kafein memang memiliki potensi untuk membantu upaya penurunan berat badan. Tim
peneliti mengungkakan bahwa hasil studi ini bisa ditingkatkan pada penelitian
terhadap manusia untuk lebih memahami peran teh mate dan kafein sebagai
strategi potensial untuk mencegah kegemukan dan obesitas. "Juga mencegah
gangguan metabolisme lanjutan yang berkaitan dengan kondisi ini," tutur
peneliti Prof Elvira Gonzalez de Meija, seperti dilansir Medical News Today. Teh
mate merupakan minuman yang terbuat dari dedaunan pohon Ilex paraguariensis St
Hilaire. Minuman ini populer di Amerika Utara di mana negara-negara seperti
Brazil, Chile, Argentina, Paraguay dan Uruguay bisa mengonsumsi teh mate
sebanyak 3-10 kilogram per kapita. Teh mate juga telah menjadi alternatif populer
untuk teh hitam dan kopi. Salah satu alasannya, teh mate juga dikenal dapat
mencegah infeksi, obesitas, diabetes dan penyakit kardiovaskular. Umumnya satu
porsi sajian mate mengandung 65-130 miligram kafein. Sebagai perbandingan, satu
cangkir kopi hitam seduh mengandung sekitar 30-300 miligram kafein.
Kopi tubruk buatan sendiri, pakai kopi Aroma Moka Arabika asli Bandung .. tidak kalah enak dengan kopi lain ! |
Sumber
: gayahidup.republika.co.id
Foto : koleksi pribadi
Comments
Post a Comment