Bersebab
mewabahnya Covid-19 kini umat Islam di Tanah Air didorong untuk lebih banyak
beraktivitas di dalam rumah. Langkah isolasi diri ini sangat penting guna
menghentikan penyebaran Covid-19. Bagi sebagian orang hal ini mungkin tidak
menggembirakan. Namun jika kita mau berpikir sejenak, tentu akan kita temukan
banyak hikmah yang terkandung dari keadaan yang harus kita hadapi saat ini. Pertama,
kita mengerti dan sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa manusia sangatlah lemah
di hadapan-Nya. Terbukti menghadapi keberadaan virus yang ukurannya tak dapat
ditangkap penglihatan kasat mata, seluruh dunia geger dan korban berjatuhan
dari berbagai negara.
Kedua,
kita dapat lebih banyak berinteraksi dengan keluarga. Sebuah momentum paling
yang sangat jarang didapat jika situasi dan kondisi aman dan normal seperti
biasa. Meski tidak sedikit orang yang gagal paham, sehingga menganggap berada
di rumah adalah kerugian. Padahal, jika disikapi positif ini adalah keadaan
yang kita dapat memperoleh banyak kebaikan di dalamnya. Ketiga, sadar dan
mengerti bahwa banyak sekali tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat kita
rasakan. Sebagai contoh, sebagian orang jika berada di dalam rumah cenderung
untuk ngantuk dan tidur. Sejauh ini mungkin tidur tidak kita pahami sebagai hal
yang luar biasa.
Padahal
di dalam Alquran Allah Ta'ala berfirman, "Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari
sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum [30]: 23). Ibn
Katsir menjelaskan bahwa tidur manusia itu adalah ketetapan Allah yang
merupakan bagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Tidur itu menjadi sebab
manusia bisa beristirahat, sehingga adapat hidup tenang, menghilangkan rasa
lemah dan lelah. Selain itu dengan tidur manusia selanjutnya akan mampu
bekerja, mencari nafkah dan melakukan beragam aktivitas di siang hari.
Dalam
kata yang lain, tidur merupakan sumber keseimbangan kehidupan manusia. Kala
manusia dalam hidupnya banyak bergerak dan karena itu kurang tidur dalam jangka
waktu panjang akan menjadikan seseorang mengalami kelelahan dan kelemahan. Dan,
kalau mau mendapat keuntungan lebih, maka inilah kesempatan untuk memaksimalkan
masa isolasi diri dengan kebaikan yang
banyak. Yakni tidur di awal malam, kemudian bangun di pertengahan malam atau
sepertiga malam terakhir untuk menjalankan shalat Tahajud. Rasulullah bersabda,
“Sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah
silaturahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur;
niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi). Dengan
demikian, mari maknai masa isolasi diri di dalam rumah sebagai kesempatan
taqarrub kepada Allah. Mungkin kita tidak bisa leluasa keluar rumah, menjaga
jarak dengan sesama. Tetapi dengan energi spiritual kita akan tetap peduli dan
membantu sesama. Subhanallah.
Sumber
: REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Imam Nawawi
Ingat, social distancing dan self isolation bukan artinya jadi pemalas .. kerjaan cuma baringan, main hp dan nonton TV ! |
Comments
Post a Comment